Putussibau (Antara Kalbar) - Kepala Bandar Udara (Bandara) Pangsuma Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Hariyanto mengatakan pengembangan Bandara Pangsuma ke depannya direncanakan untuk penambahan runway atau landasan pacu sepanjang 2.100 meter dengan lebar sekitar 45 meter.

"Saat ini tahap pengusulan pembebasan lahan, dimana dalam pembebasan lahan itu bisa dari APBD maupun APBN," kata Hariyanto ditemui di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa.

Menurut Hariyanto, usulan pembebasan lahan itu sekitar 15 hektar, namun menjadi kendala itu lahan milik masyarakat.

Ia menjelaskan saat ini landasan pacu Bandara Pangsuma mencapai 1.800 meter dengan lebar 30 meter, yang melayani dua maskapai penerbangan yaitu Pesawat Garuda dan Nam Air.

Dikatakan Hariyanto, ada beberapa pertimbangan kenapa Bandara Pangsuma mesti dikembangkan diantaranya yaitu karena Kapuas Hulu merupakan kabupaten perbatasan, sehingga diharapkan pesawat Herculles dan pesawat jenis Boing bisa masuk di Bandara Pangsuma.

Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir mengatakan Pemerintah Daerah Kapuas Hulu sepenuhnya akan mendukung pengembangan Bandara Pangsuma.

"Terkait pengembangan Bandara Pangsuma, saya rasa Pemda tidak ada masalah, artinya kita berupaya agar pengembangan itu terealisasi untuk kemajuan Kapuas Hulu," jelas Nasir.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus mengatakan saat ini pesawat sudah menjadi kebutuhan masyarakat, sehingga pengembangan Bandara Pangsuma Putussibau memang suatu kebutuhan.

Sebagai wakil rakyat, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu bertekad terus mendorong pihak kementerian terkait, baik dari pembebasan lahan maupun pembangunan bandara tersebut kedepan.

"Keberadaan Bandara saat ini sudah sangat membantu masyarakat, karena pesawat sudah menjadi kebutuhan, harapan kita pengembangan bandara itu tidak ada kendala, mulai dari pemerintah hingga masyarakat pemilik lahan, demi kemajuan daerah kita," kata Lasarus.

(KR-TFT/N005) 

Pewarta: Timotius

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017