Pontianak (Antara Kalbar) - Kantor Search And Rescue (SAR) Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, mendukung awak media, baik cetak dan elektronik dalam peliputan pencarian dan pertolongan terhadap yang membutuhkannya.
"Dibutuhkan satu sinergisitas, antara SAR dan para awak media untuk memberikan suatu produk berita yang layak dan enak `dikonsumsi` masyarakat," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika dalam sambutannya saat menggelar Coffee Morning dengan sejumlah wartawan di Kubu Raya, Kamis.
Ia menjelaskan, digelarnya Coffee Morning dengan sejumlah awak media, adalah salah satunya untuk menciptakan hubungan baik dan saling berbagi pengalaman dan informasi sehingga bisa menyatukan persepsi, komunikasi sesuai tugas masing-masing.
Menurutnya, antara SAR Pontianak dan para awak media sama-sama bertugas dalam memberikan rasa nyaman terhadap keberadaan Basarnas itu sendiri.
"Misalnya saja saat liputan penyelamatan, kami bertugas mencari korban yang mendapat musibah, dan wartawan mempublikasikan hal-hal yang memang layak untuk diinformasikan pada masyarakat luas," ungkapnya.
Karena, menurut dia, mungkin tidak semuanya bisa dipublikasikan, artinya ada rambu-rambu yang harus dipatuhi, misalnya foto korban tidak vulgar sehingga keluarga korban tidak semakin merasa bersedih.
"Sehingga ke depannya sinergisitas SAR dengan para awak media harus berjalan baik, sehingga bisa menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik pula," katanya.
Tentunya, menurut dia, dalam meliput berita peristiwa bencana alam, terkait penyelamatan, wartawan tersebut minimal paham faktor keselamatan selama liputan, jangan sampai malah menjadi beban atau menjadi korban.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokoler Basarnas, Marsudi mengapresiasi kinerja para awak media di Kalbar selama ini, karena telah turut andil dalam membesarkan SAR.
"Tanpa media, SAR tidak ada apa-apanya, sehingga dengan berdiskusi seperti ini, maka ke depannya bisa saling mengisi dan menciptakan sesuatu yang terkait peningkatan kinerja SAR dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kami," katanya.
Ia mendorong adanya sebuah wadah komunikasi agar tetap terjalin antara SAR dan para awak media di Kalbar, seperti membentuk forum, misalnya "Forum Wartawan Basarnas Pontianak" sehingga ketika ada informasi bisa cepat disampaikan pada masyarakat.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pontianak, Dian Lestari menyambut baik kegiatan itu, terutama dalam meningkatkan kinerja insan pers di lapangan.
"Karena teman-teman wartawan di lapangan memang butuh kecepatan data dan informasi, jadi insan pers pun jangan kebablasan sehingga tidak mengindahkan kaidah jurnalis sendiri, dan yang penting ketahui medan di lapangan sebelum turun," Katanya.
Ia menambahkan, ke depan mungkin bisa saling berbagi bagaimana tugas insan pers dalam menciptakan produk beritanya bisa ditiru SAR, atau pun sebaliknya insan pers diberikan pembekalan untuk menjaga keselamatan dirinya selama meliput.
(U.A057/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Dibutuhkan satu sinergisitas, antara SAR dan para awak media untuk memberikan suatu produk berita yang layak dan enak `dikonsumsi` masyarakat," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika dalam sambutannya saat menggelar Coffee Morning dengan sejumlah wartawan di Kubu Raya, Kamis.
Ia menjelaskan, digelarnya Coffee Morning dengan sejumlah awak media, adalah salah satunya untuk menciptakan hubungan baik dan saling berbagi pengalaman dan informasi sehingga bisa menyatukan persepsi, komunikasi sesuai tugas masing-masing.
Menurutnya, antara SAR Pontianak dan para awak media sama-sama bertugas dalam memberikan rasa nyaman terhadap keberadaan Basarnas itu sendiri.
"Misalnya saja saat liputan penyelamatan, kami bertugas mencari korban yang mendapat musibah, dan wartawan mempublikasikan hal-hal yang memang layak untuk diinformasikan pada masyarakat luas," ungkapnya.
Karena, menurut dia, mungkin tidak semuanya bisa dipublikasikan, artinya ada rambu-rambu yang harus dipatuhi, misalnya foto korban tidak vulgar sehingga keluarga korban tidak semakin merasa bersedih.
"Sehingga ke depannya sinergisitas SAR dengan para awak media harus berjalan baik, sehingga bisa menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik pula," katanya.
Tentunya, menurut dia, dalam meliput berita peristiwa bencana alam, terkait penyelamatan, wartawan tersebut minimal paham faktor keselamatan selama liputan, jangan sampai malah menjadi beban atau menjadi korban.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokoler Basarnas, Marsudi mengapresiasi kinerja para awak media di Kalbar selama ini, karena telah turut andil dalam membesarkan SAR.
"Tanpa media, SAR tidak ada apa-apanya, sehingga dengan berdiskusi seperti ini, maka ke depannya bisa saling mengisi dan menciptakan sesuatu yang terkait peningkatan kinerja SAR dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kami," katanya.
Ia mendorong adanya sebuah wadah komunikasi agar tetap terjalin antara SAR dan para awak media di Kalbar, seperti membentuk forum, misalnya "Forum Wartawan Basarnas Pontianak" sehingga ketika ada informasi bisa cepat disampaikan pada masyarakat.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pontianak, Dian Lestari menyambut baik kegiatan itu, terutama dalam meningkatkan kinerja insan pers di lapangan.
"Karena teman-teman wartawan di lapangan memang butuh kecepatan data dan informasi, jadi insan pers pun jangan kebablasan sehingga tidak mengindahkan kaidah jurnalis sendiri, dan yang penting ketahui medan di lapangan sebelum turun," Katanya.
Ia menambahkan, ke depan mungkin bisa saling berbagi bagaimana tugas insan pers dalam menciptakan produk beritanya bisa ditiru SAR, atau pun sebaliknya insan pers diberikan pembekalan untuk menjaga keselamatan dirinya selama meliput.
(U.A057/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017