Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Ketapang berharap keberadaan PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR) dapat menjadi contoh perusahaan nasional dalam implementasi proyek strategis nasional yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. WHW AR juga diharapkan bisa menjadi ujung tombak bagi perusahaan penanaman modal asing lainnya.

Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Penerimaan Daerah Dispenda Kabupaten Ketapang Suandi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.


"Dengan adanya proyek strategis nasional yang dicanangkan pemerintah pusat di daerah Kabupaten Ketapang menjadi suatu kebanggaan bagi daerah sendiri. Karena selain menyerap tenaga kerja lokal yg berjumlah ribuan juga mengurangi angka pengangguran yang ada di Ketapang," kata Suandi.


Sebagaimana diketahui, proyeksi penggunaan tenaga kerja WHW AR setiap tahunnya terus meningkat. Di tahun 2015, WHW AR menyerap tenaga kerja dari Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Ketapang sebanyak 2.080 orang dan menambah di tahun 2017 menjadi 2.700 an.

Untuk kebutuhan produksinya, WHW AR juga mengirim tenaga lokal untuk belajar ke Tiongkok. Pada masa pra rekonstruksi, ada 125 orang yang tergabung di program Management Trainee ke Tiongkok khusus untuk belajar mengenai teknologi.

"Keberadaan PT WHW yang merupakan proyek strategis nasional yang dicanangkan oleh pemerintah pusat membawa dampak yang sangat baik bagi perkembangan daerah, khususnya di Kabupaten Ketapang," kata Suandi.

Hal serupa juga diungkapkan anggota DPRD Kabupaten Kepatang, Ahmad Sholeh. Menurutnya, ditinjau dari sisi positif tentang WHW AR, keberadaan perusahaan ini dapat mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Ketapang.

"Keberadaan PT WHW juga dapat meningkatkan ekonomi makro dengan mengakomodir lebih banyak karyawan khususnya untuk putra daerah Kabupaten Ketapang dan bisa memanfaatkan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan yang dapat disuplai dari dalam daerah," kata Ahmad Sholeh yang juga Ketua Komisi Empat DPRD Ketapang.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017