Jakarta (Antara Kalbar) - Inisiator Nusantara Mengaji yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja) merupakan sabuk spiritual yang mempersatukan bangsa Indonesia.

"Insya Allah jika kita masih berpegang pada Islam Aswaja maka kita akan tetap bersatu, tidak seperti negara-negara lain yang banyak terpecah seperti Rusia, Balkan dan lainnya," kata Muhaimin saat menghadiri khataman Al Quran bersama 50 ribu warga, tokoh masyarakat, dan para santri di Alun-alun Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu.

Dikutip dalam siaran pers, Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya warga Pekalongan untuk istiqomah memegang teguh Aswaja agar tali persatuan dan kesatuan bangsa dapat terjaga dengan baik.

Dijelaskan Cak Imin, Aswaja adalah sabuk spiritual yang manyatukan spirit dan semangat bangsa agar tidak mudah terpecah oleh adu domba kelompok ekstrem maupun negara lain.

Di sinilah, kata Cak Imin, NU memiliki peran. Menurut dia, NU sejak didirikan telah mengikat bangsa ini dengan sabuk Aswaja sehingga tetap dalam semangat religius yang makin menggelora.

"Di antara ghirah keagamaan saat ini ada yang menumpang ditarik-tarik untuk menjadi jihadis di negara-negara lain baik ke Thailand, Filipina, dan Suriah. Hal itu menunjukkan mereka belum paham makna sesungguhnya mencapai surga," tegas Cak Imin.

Berbeda halnya dengan cara NU merajut tali persatuan bangsa dengan Aswajanya. Dikatakan Cak Imin, NU tidak pernah memberikan iming-iming kepada siapa pun menjadi "pengantin surga" seperti yang kerap digaungkan kelompok radikal.

"Mendambakan pengantin surga itu keliru, mereka enggak yakin akan Islam seperti yang kita yakini Aswaja NU. Kalau kita ikut NU, para kyai, insya Allah kita akan selamat di dunia dan akhirat," kata Cak Imin.

Pada bagian lain, Cak Imin mengatakan gerakan Nusantara Mengaji dan mentradisikan semaan dan kajian Al Quran di berbagai daerah pun bertujuan menguatkan bangsa dan negara.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017