Jakarta (ANTARA) -
Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) menggelar pembubaran di rumah Anies Baswedan yang berada di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Senin, setelah tahapan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 selesai.
Selain dihadiri oleh Anies selaku tuan rumah, dan pasangannya yakni Muhaimin, pembubaran itu pun dihadiri oleh tokoh-tokoh Timnas AMIN mulai dari Kapten Timnas AMIN Syaugi Alaydrus, Co-Captain Timnas AMIN Tom Lembong, hingga sejumlah juru bicara Timnas AMIN. Selain itu, tampak hadir pula mantan Kadivhubinter Polri yakni Napoleon Bonaparte.
Dari partai pengusungnya, selain Muhaimin sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kegiatan itu pun dihadiri oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, dan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.
Namun kegiatan itu berlangsung tanpa dihadiri oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Sedangkan dari Partai NasDem yang hadir adalah Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim.
Adapun kegiatan yang juga berbalut halal bihalal tersebut digelar di halaman belakang rumah Anies. Kegiatan pun diawali dengan makan siang pada pukul 11.30 WIB dan dilanjutkan dengan silaturahmi ramah tamah, hingga masuk ke acara inti sekitar pukul 12.30 WIB.
Timnas AMIN pun sebelumnya sempat mengumumkan bakal melakukan pembubaran pada Jumat (26/4). Namun karena sejumlah anggotanya berhalangan untuk hadir pada tanggal tersebut, pembubaran diundur.
Sebelumnya, dua partai politik di Koalisi Perubahan pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yakni PKB dan NasDem, sudah menyatakan sikap untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pernyataan sikap itu sudah disampaikan dalam pertemuan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Prabowo Subianto di kantor DPP PKB, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/4).
Keesokan harinya, giliran Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang bertemu dengan Prabowo di Kartanegara VI Jakarta Selatan untuk menyatakan kerja sama dengan koalisi pemerintah.
Situasi tersebut membuat PKS menjadi satu-satunya partai pendukung Anies-Muhaimin yang saat ini masih berada di ambang pintu memasuki koalisi besar atau menjadi oposisi.