![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://kalbar.antaranews.com/berita/357720/sutarmidji-pamer-gencil-pada-mendag-enggartiasto-lukita&media=https://img.antaranews.com/cache/1200x800/no-image.jpg&description=Sutarmidji "Pamer" Gencil Pada Mendag Enggartiasto Lukita){kind=link}
Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Selasa, menunjukkan atau memamerkan aplikasi Gencil kepada Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Enggartiasto Lukita saat melakukan kunjungan kerja di kawasan Pasar Tengah, Pontianak.
"Kami mempunyai aplikasi informasi harga atau yang disebut Gencil, sehingga sebelum masyarakat pergi ke pasar, bisa melihat dulu tentang harga-harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar tradisional di aplikasi tersebut," kata Sutarmidji sambil menunjukkan cara kerja Gencil ke Menteri Perdagangan di Pontianak.
Ia menjelaskan, aplikasi Gencil dikembangkan oleh Pontianak Digital Stream (PDS) bersama Pemerintah Kota, di mana salah satu fungsinya untuk mengawasi harga kebutuhan pokok di pasar tradisional yang ada di Kota Pontianak.
Ia menambahkan, aplikasi Gencil juga bersinergi dengan papan harga digital yang sudah disiapkan di pasar-pasar tradisional di Pontianak.
"Ketika masyarakat mau membeli bawang putih di Pasar Flamboyan, misalnya bawang putih itu dijual Rp24 ribu per kilogramnya, sehingga masyarakat bisa memilih di pasar mana yang paling murah, misalnya di Pasar Kemuning lebih murah, maka masyarakat bisa berbelanja ke pasar tersebut," katanya.
Dengan adanya aplikasi Gencil itulah, maka Pemkot Pontianak mendapat penghargaan sebagai TPID (Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah) terbaik tiga kali berturut-turut, katanya.
Dalam beberapa kali kesempatan, Wali Kota Pontianak berharap, ke depan, TPID Kota Pontianak bisa berkiprah secara nasional dengan memberikan contoh-contoh dalam menangani inflasi.
Ia menekankan, penanganan inflasi bukan berarti inflasi harus rendah, yang harus dijaga adalah inflasi yang berkaitan dengan pangan sebab bisa menurunkan daya beli masyarakat.
Kunjungan kerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Kota Pontianak, dalam rangka memberikan arahan dan rapat koordinasi dengan instansi terkait kabupaten/kota di Kalbar, terkait stabilitas harga, serta langkah-langkah antisipasi Natal tahun 2017, dan Tahun Baru 2018 mendatang.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kami mempunyai aplikasi informasi harga atau yang disebut Gencil, sehingga sebelum masyarakat pergi ke pasar, bisa melihat dulu tentang harga-harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar tradisional di aplikasi tersebut," kata Sutarmidji sambil menunjukkan cara kerja Gencil ke Menteri Perdagangan di Pontianak.
Ia menjelaskan, aplikasi Gencil dikembangkan oleh Pontianak Digital Stream (PDS) bersama Pemerintah Kota, di mana salah satu fungsinya untuk mengawasi harga kebutuhan pokok di pasar tradisional yang ada di Kota Pontianak.
Ia menambahkan, aplikasi Gencil juga bersinergi dengan papan harga digital yang sudah disiapkan di pasar-pasar tradisional di Pontianak.
"Ketika masyarakat mau membeli bawang putih di Pasar Flamboyan, misalnya bawang putih itu dijual Rp24 ribu per kilogramnya, sehingga masyarakat bisa memilih di pasar mana yang paling murah, misalnya di Pasar Kemuning lebih murah, maka masyarakat bisa berbelanja ke pasar tersebut," katanya.
Dengan adanya aplikasi Gencil itulah, maka Pemkot Pontianak mendapat penghargaan sebagai TPID (Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah) terbaik tiga kali berturut-turut, katanya.
Dalam beberapa kali kesempatan, Wali Kota Pontianak berharap, ke depan, TPID Kota Pontianak bisa berkiprah secara nasional dengan memberikan contoh-contoh dalam menangani inflasi.
Ia menekankan, penanganan inflasi bukan berarti inflasi harus rendah, yang harus dijaga adalah inflasi yang berkaitan dengan pangan sebab bisa menurunkan daya beli masyarakat.
Kunjungan kerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Kota Pontianak, dalam rangka memberikan arahan dan rapat koordinasi dengan instansi terkait kabupaten/kota di Kalbar, terkait stabilitas harga, serta langkah-langkah antisipasi Natal tahun 2017, dan Tahun Baru 2018 mendatang.
(U.A057/N005)
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017