Sekayam, Sanggau (Antara Kalbar) - Pemerintah pusat terus menunjukkan keseriusannya dalam membangun infrastruktur di perbatasan. Seperti dalam dua tahun terakhir sejak pengembangan infrastruktur permukiman di perbatasan yang terus ditingkatkan oleh Kementerian PUPR melalui Ditjen PU Cipta Karya.
   
"Pemerintah berkomitmen untuk melakukan pembangunan dari pinggiran, yang diimplementasikan dalam sebuah konsep pembangunan tujuh wilayah perbatasan, salah satunya pembangunan infrastruktur di dua kecamatan, Entikong dan Sekayam di Kabupaten Sanggau, Kalbar," kata Angga Eko Wibowo, selaku Site Manager PT Wijaya Karya di Sekayam, Rabu.
   
Ia melanjutkan, kemajuan peningkatan infrastuktur permukiman (PIP) di dua kecamatan perbatasan tersebut sudah mencapai 99,2 persen dan bulan Desember ini diharapkan bisa mencapai target 100 persen sesuai dengan  kontrak pekerjaan tercatat Desember 2015-Desember 2017.
   
Ia menjelaskan, hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan PT Wijaya Karya mencakupi enam item antara lain, pembangunan ruas jalan Entubah-Mabah di Desa Engkahan Kecamatan Sekayam dan Pembangunan Ruas Jalan Pontiyakan-Gramajaya di Desa Nekan Kecamatan Entikong.
  
Juga membangun Gedung Cabang Kejaksaan Negeri Sanggau di Entikong. Untuk kecamatan Entikong juga dibangun instalasi pengolahan air limbah, pengolahan sampah, dan sistem pengolahan air minum beserta 2.850 sambungan  rumah di dua kecamatan perbatasan.
   
"Sekarang masyarakat di perbatasan sudah tidak lagi krisis air bersih, kami juga memberikan solusi untuk mengolah sampah rumah tangga," jelas Angga.
   
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Sanggau Eko Agus Permadi mengatakan pembangunan di perbatasan selama ini memang masih belum merata sepenuhnya. Namun sejak dua tahun belakangan ini setelah kunjungan Jokowi ke perbatasan mulai tampak perhatian pemerintah.
   
"Sekarang jalan darat sudah mulus, begitu juga dengan infrastruktur lainya seperti sarana air bersih. Kita harapkan program membangun dari pinggiran bisa dilanjutkan kembali untuk mengejar ketertinggalan daerah perbatasan," ucap Eko.

Pewarta: Agus A

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017