Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak meminta para pengembang perumahan tidak asal-asalan membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di kota itu.

"Saya minta para developer agar lebih memprioritaskan kualitas bangunan. Meskipun rumah yang dibangun diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah, bukan berarti pihak pengembang asal bangun saja," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji di Pontianak, Kamis.

Ia mengatakan memang benar rumah itu untuk masyarakat menengah ke bawah tetapi bukan berarti asal bangun saja, apalagi kalau di lahan gambut.

"Saya pernah meninjau rumah seorang warga di Pontianak Utara, rumah itu merupakan komplek perumahan yang diperoleh warga tersebut sebagai hadiah saat mengikuti sebuah lomba.

Namun rumah yang ditempatinya itu belum lama sudah mengalami beberapa kerusakan sehingga pihaknya membantu warga itu untuk memperbaikinya supaya bisa ditempati," ungkapnya.

Selain kualitas bangunan, dia juga meminta para pengembang memprioritaskan penataan lingkungan perumahan, seperti saluran, jalan dan sebagainya. Sebab, ada salah satu perumahan yang baru saja setahun dibangun, sudah meminta bantuan dari Pemkot Pontianak untuk perbaikan jalan lingkungan.

"Kami tidak akan bantu sebelum lima tahun sejak jalan itu dibangun, hal itu dilakukan supaya para developer membangun jalan lingkungan di perumahan dengan kualitas yang baik," ujarnya.

Ia menambahkan Pemkot Pontianak tidak akan mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) asli apabila hak-hak dari konsumen belum dipenuhi oleh pengembang.

Sutarmidji mencontohkan ada developer mengajukan izin untuk membangun 170 unit rumah, namun pada kenyataannya yang dibangun sebanyak 172 unit rumah. Setelah ditelusuri, bangunan tambahan itu ternyata menggunakan lahan fasilitas sosial yang seharusnya menjadi kewajiban pengembang untuk menyediakannya.

"Makanya kami tidak keluarkan IMB aslinya sebab developer tersebut sudah menyalahi dari IMB, kebanyakan seperti itu," katanya.


(U.A057/A039)

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017