Putussibau (Antara Kalbar) - Camat Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Adenan mengatakan sejumlah titik di kecamatan wilayah perbatasan Indonesia - Malaysia memang sempat terendam banjir, namun hingga saat ini tidak ada warga yang mengungsi, karena banjir berangsur surut.

"Empat titik di Kecamatan Badau memang dilanda banjir sejak semalam hingga pukul 10.00 WIB tadi dengan kedalaman air rata-rata setengah hingga satu meter, namun tidak ada warga yang mengungsi," kata Adenan ketika dihubungi Antara, Sabtu malam.

Ia menjelaskan banjir tersebut diakibatkan luapan sungai Badau karena hujan deras semalaman, banjir itu merendam empat titik yaitu di belakang SD Negeri 1 Badau, batas Badau Hilir dan Desa Janting, serta di depan Kantor PLN Badau, lapangan sepak bola dan di sekitar Kantor Urusan Agama Badau.

"Banjir mulai Jumat (24/11) sore hingga pagi tadi karena hujan semalaman, yang dalam di Badau Hilir sekitar satu meter," kata Adenan.

Dia menambahkan, banjir itu sudah sering terjadi karena meluapnya sungai Badau, sehingga masyarakat setempat sudah biasa.

"Air surut begitu cepat, kemungkinan besok pagi sudah kering, sehingga tidak ada warga yang mengungsi," jelas Adenan.

Menurut dia, Sungai Badau itu membentang membela pemukiman warga di Kecamatan Badau, diperkirakan sungai tersebut tersumbat sampah atau terlalu dangkal, sehingga perlu dilakukan pengerukan agar air mengalir lancar.

"Saya juga monitor banjir tersebut dan menurut warga banjir seperti itu sudah biasa," kata Adenan.

Meskipun demikian, Adenan mengimbau warganya untuk tetap waspada bencana banjir karena curah hujan belakangan ini cukup deras tidak menutup kemungkinan banjir bisa datang kapan saja.


(T.KR-TFT/N005)

Pewarta: Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017