Pontianak (Antara Kalbar) - Kantor SAR Pontianak, menggelar simulasi (Penanggulangan Keadaan Darurat ( PKD di saat sebuah pesawat  ATR-600 milik maskapai Kalong Air reg. SRG  - KTG no. PNB 123 melakukan pendaratan darurat di Bandara Rahadi Oesman Ketapang.
"Simulasi ini kami lakukan, guna melatih personel dan melihat kesiapan personel apabila terjadi musibah yang tidak diinginkan," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika saat dihubungi di Ketapang, Sabtu.
Ia menjelaskan, pesawat dari Semarang itu mengangkut sebanyak 42 orang penumpang dan crue pesawat.
"Dalam kecelakaan itu, disimulasikan sebanyak 6 orang luka ringan, 6 orang luka berat, 10 orang luka ringan, 2 orang shok, 14 orang selamat, dan 4 orang meninggal dunia," ujarnya.
Kecelakaan tersebut merupakan simulasi latihan Bandara Rahadi Oesman Ketapang yang melibatkan Pos Pencarian dan Pertolongan ( Pos SAR ) Ketapang dan Instansi terkait lainnya. Dalam Latihan gabungan kali ini Pos Pencarian dan Pertolongan Ketapang Menjadi peranan kunci saat melakukan evakuasi korban pesawat bersama  PKP-PK Bandara Rahadi Oesman.
Sedangkan BPBD dan Tagana sebagai pendukung dalam evakuasi tersebut.Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi keseluruh penumpang dan crue pesawat tersebut. Meskipun kejadian ini hanya latihan tetapi setiap stakeholder melakukannya sesuai dengan SOP yang berlaku.
Hery menambahkan, tugas SAR dalam hal ini ialah memastikan keselamatan jiwa manusia dalam kecelakaan penerbangan untuk itu latihan seperti ini sangat bermanfaat dalam mensinergitaskan stakeholder jika terjadi kejadian yang sebenarnya.
Ia menambahkan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Sebagai Leading Sector dalam kecelakaan Penerbangan, Pelayaran dan Kondisi Membahayakan jiwa manusia lainnya  serta dapat menggerakkan Potensi SAR jika diperlukan, hal ini tertuang dalam UU No. 29/2014 tentang Pencarian dan Pertolongan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Simulasi ini kami lakukan, guna melatih personel dan melihat kesiapan personel apabila terjadi musibah yang tidak diinginkan," kata Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika saat dihubungi di Ketapang, Sabtu.
Ia menjelaskan, pesawat dari Semarang itu mengangkut sebanyak 42 orang penumpang dan crue pesawat.
"Dalam kecelakaan itu, disimulasikan sebanyak 6 orang luka ringan, 6 orang luka berat, 10 orang luka ringan, 2 orang shok, 14 orang selamat, dan 4 orang meninggal dunia," ujarnya.
Kecelakaan tersebut merupakan simulasi latihan Bandara Rahadi Oesman Ketapang yang melibatkan Pos Pencarian dan Pertolongan ( Pos SAR ) Ketapang dan Instansi terkait lainnya. Dalam Latihan gabungan kali ini Pos Pencarian dan Pertolongan Ketapang Menjadi peranan kunci saat melakukan evakuasi korban pesawat bersama  PKP-PK Bandara Rahadi Oesman.
Sedangkan BPBD dan Tagana sebagai pendukung dalam evakuasi tersebut.Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi keseluruh penumpang dan crue pesawat tersebut. Meskipun kejadian ini hanya latihan tetapi setiap stakeholder melakukannya sesuai dengan SOP yang berlaku.
Hery menambahkan, tugas SAR dalam hal ini ialah memastikan keselamatan jiwa manusia dalam kecelakaan penerbangan untuk itu latihan seperti ini sangat bermanfaat dalam mensinergitaskan stakeholder jika terjadi kejadian yang sebenarnya.
Ia menambahkan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Sebagai Leading Sector dalam kecelakaan Penerbangan, Pelayaran dan Kondisi Membahayakan jiwa manusia lainnya  serta dapat menggerakkan Potensi SAR jika diperlukan, hal ini tertuang dalam UU No. 29/2014 tentang Pencarian dan Pertolongan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017