Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua DPRD Kota Singkawang, Sujianto merasa prihatin melihat kondisi jalan Singkawang - Bengkayang (jalur provinsi) yang menurutnya sudah dalam keadaan rusak.
"Kami di DPRD sudah beberapa kali mengusulkannya ke dalam Musrenbang tingkat provinsi, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya untuk dilakukan perbaikan," kata Sujianto, di Singkawang, Jumat.
Bahkan DPRD Singkawang, katanya, sudah dua kali melakukan dengar pendapat dengan Dinas PU Provinsi, dan mereka berjanji akan melakukan perbaikan di tahun 2016.
"Tapi nyatanya sampai sekarang tidak ada, bahkan sudah hampir memasuki tahun 2018," ujarnya.
Dikarenakan belum adanya perbaikan sampai sekarang, sehingga kondisi jalan yang rusak itupun sudah semakin hancur. Untuk itu, dia meminta agar Pemprov segera menanganinya.
"Hal itu saya tekankan, karena semakin lama tidak ditangani maka akan semakin hancur jalannya," ungkapnya.
Sujianto mencontohkan, seperti di daerah Namtek itukan jalannya sudah pernah putus. Jangan sampai kondisi seperti itu, Dewan Singkawang yang disalahkan karena dianggap tidak peduli dengan jalan yang saat ini masih berstatus provinsi.
"Padahal kita sudah berkali-kali mengusulkannya ke Provinsi untuk segera dilakukan perbaikan," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu pengguna Facebook bernama Jhon Page memposting foto-foto sebuah mobil truk terperosok ke dalam lobang jalan raya Singkawang - Bengkayang tepatnya di depan Kantor Camat Singkawang Timur.
Menanggapi postingan itu, Camat Singkawang Timur, Adli mengatakan, jika pihaknya sudah melakukan penimbunan pada ruas jalan yang hancur tersebut.
"Penimbunan itu kami lakukan secara bergotong royong bersama Bhabinkamtibmas, pengguna jalan serta warga sekitar," katanya.
Adapun bahan material untuk penimbunan itu, katanya, menggunakan 5 truk tanah dan 2 truk batu yang merupakan sumbangan dari Bapak Pak Adeng warga Bagak Sahwa.
"Jadi sudah kami timbunkan ke ruas jalan yang rusak tersebut," ujarnya.
Alasan dilakukannya penimbunan itu, karena pihaknya memprioritaskan keselamatan bagi warga dan pengguna jalan yang melintas jalan tersebut.
Meski sudah dilakukan penimbunan seadanya, dia juga menyampaikan permintaan warga agar instansi terkait untuk segera melakukan perbaikan menyeluruh infrastuktur jalan tersebut.
"Kita minta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi, DPRD bisa turun langsung melihat kondisi jalan poros Singkawang-Bengkayang ini," pintanya.
Hal itu ditekankan dia, lantaran dia tidak mau terjadi hal-hal yang tak diinginkan akibat rusaknya jalan.
"Jadi sebelum ada korban akibat rusaknya jalan lebih baik segera dilakukan perbaikan," pintanya.
Pihaknya juga sudah menyurati Dinas Pekerjaan Umum Provinsi mengenai perihal jalan yang rusak ini melalui unit pemeliharaan jalan dan jembatan yang ada.
"Sudah kita surati, jadi tinggal menunggu aksi dari dinas yang berwenang," jelasnya.
Selain itu juga, kata dia, dengan kondisi jalan yang labil sementara kendaraan yang melintas cukup padat, maka secara sukarela warga dan aparat pemerintahan berjaga secara bergantian dari pagi sampai malam hingga pagi lagi untuk mengatur arus lalu lintas.
"Sehingga pengendara baik kendaraan roda dua dan empat bisa diarahkan dan dipandu jika melewati jalan yang rusak tersebut, dan itu kami lakukan secara sukarela," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kami di DPRD sudah beberapa kali mengusulkannya ke dalam Musrenbang tingkat provinsi, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya untuk dilakukan perbaikan," kata Sujianto, di Singkawang, Jumat.
Bahkan DPRD Singkawang, katanya, sudah dua kali melakukan dengar pendapat dengan Dinas PU Provinsi, dan mereka berjanji akan melakukan perbaikan di tahun 2016.
"Tapi nyatanya sampai sekarang tidak ada, bahkan sudah hampir memasuki tahun 2018," ujarnya.
Dikarenakan belum adanya perbaikan sampai sekarang, sehingga kondisi jalan yang rusak itupun sudah semakin hancur. Untuk itu, dia meminta agar Pemprov segera menanganinya.
"Hal itu saya tekankan, karena semakin lama tidak ditangani maka akan semakin hancur jalannya," ungkapnya.
Sujianto mencontohkan, seperti di daerah Namtek itukan jalannya sudah pernah putus. Jangan sampai kondisi seperti itu, Dewan Singkawang yang disalahkan karena dianggap tidak peduli dengan jalan yang saat ini masih berstatus provinsi.
"Padahal kita sudah berkali-kali mengusulkannya ke Provinsi untuk segera dilakukan perbaikan," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu pengguna Facebook bernama Jhon Page memposting foto-foto sebuah mobil truk terperosok ke dalam lobang jalan raya Singkawang - Bengkayang tepatnya di depan Kantor Camat Singkawang Timur.
Menanggapi postingan itu, Camat Singkawang Timur, Adli mengatakan, jika pihaknya sudah melakukan penimbunan pada ruas jalan yang hancur tersebut.
"Penimbunan itu kami lakukan secara bergotong royong bersama Bhabinkamtibmas, pengguna jalan serta warga sekitar," katanya.
Adapun bahan material untuk penimbunan itu, katanya, menggunakan 5 truk tanah dan 2 truk batu yang merupakan sumbangan dari Bapak Pak Adeng warga Bagak Sahwa.
"Jadi sudah kami timbunkan ke ruas jalan yang rusak tersebut," ujarnya.
Alasan dilakukannya penimbunan itu, karena pihaknya memprioritaskan keselamatan bagi warga dan pengguna jalan yang melintas jalan tersebut.
Meski sudah dilakukan penimbunan seadanya, dia juga menyampaikan permintaan warga agar instansi terkait untuk segera melakukan perbaikan menyeluruh infrastuktur jalan tersebut.
"Kita minta Dinas Pekerjaan Umum Provinsi, DPRD bisa turun langsung melihat kondisi jalan poros Singkawang-Bengkayang ini," pintanya.
Hal itu ditekankan dia, lantaran dia tidak mau terjadi hal-hal yang tak diinginkan akibat rusaknya jalan.
"Jadi sebelum ada korban akibat rusaknya jalan lebih baik segera dilakukan perbaikan," pintanya.
Pihaknya juga sudah menyurati Dinas Pekerjaan Umum Provinsi mengenai perihal jalan yang rusak ini melalui unit pemeliharaan jalan dan jembatan yang ada.
"Sudah kita surati, jadi tinggal menunggu aksi dari dinas yang berwenang," jelasnya.
Selain itu juga, kata dia, dengan kondisi jalan yang labil sementara kendaraan yang melintas cukup padat, maka secara sukarela warga dan aparat pemerintahan berjaga secara bergantian dari pagi sampai malam hingga pagi lagi untuk mengatur arus lalu lintas.
"Sehingga pengendara baik kendaraan roda dua dan empat bisa diarahkan dan dipandu jika melewati jalan yang rusak tersebut, dan itu kami lakukan secara sukarela," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017