Sukadana (Antara) - Banjir rob yang melanda Sukadana, ibu kota Kabupaten Kayong Utara berdampak hingga ke sekolah serta puluhan rumah nelayan, Kamis.

Rumah nelayan yang mulai dioperasikan saat puncak Sail Selat Karimata ini saat ini terendam hingga se mata kaki di dalam rumah dan nyaris setinggi lutut orang dewasa saat di jalan dan pelataran.

Diceritakan Yatik, ibu rumah tangga di rumah nelayan, bahwa banjir rob ini sering terjadi setiap tahun terutama pada Desember dan Januari.

"Banjir tinggi tadi jam 9 sampai masuk dalam rumah, besok bisa lebih besar lagi masuk ke dalam rumah jika ada kiriman hujan," kata Yatik.

Banjir rob yang merupakan banjir akibat air pasang laut ini sering terjadi setiap tahun dan hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Kayong Utara belum ada upaya penanggulangannya, karena lokasi pembangunan 50 unit rumah nelayan ini sejatinya adalah kawasan hutan mangrove yang disulap menjadi pemukiman nelayan dengan cara ditimbun.

"Alhamdulillah, perabot aman, semoga jak tak ade angen ribot sama hujan turun agik, bisa lebih tinggi aek nye," kata Yatik dengan dialek Sukadana.

Banjir rob kali ini tidak hanya menyasar puluhan komplek perumahan nelayan, namun pemukiman penduduk, sekolah dan ruas jalan juga menjadi imbas banjir rob kali ini.

Seperti SD MIN Sukadana yang terpaksa memulangkan muridnya lebih awal pada hari pertama masuk sekolah akibat banjir rob  yang menggenangi halaman sekolah di Jalan Kota Karang tersebut.

 

Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018