Kayong Utara, Kalbar (ANTARA) - Pangkalan gas LPG 3 kilogram di Desa Pulau Pelapis Kecamatan Kepulauan Karimata Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, sampai saat ini belum mendapatkan kouta gas dari distributor sehingga warga harus membeli gas 3 kg seharga Rp50 ribu per tabung.
"Pembuatan pangkalan di Pulau Pelapis itu berawal dari permintaan masyarakat agar bisa mendapatkan kuota untuk memenuhi kebutuhan. Lalu diuruslah segala macam administrasi yang diperlukan agar bisa membuka pangkalan LPG 3 kg di Desa Pelapis," kata Kades Pulau Pelapis Rosmiharnadi saat dihubungi, Minggu.
Menurutnya, pemilik pangkalan Pulau Karimata yang tercatat yaitu saudari Saparidah di wilayah Kecamatan Kepulauan Karimata, tepatnya di Pulau Pelapis dengan no register pangkalan: 6788550859183003 yang telah keluar izinnya pada 24 Oktober 2024, namun hingga saat ini, pangkalan tersebut belum pernah dikirim kouta elpiji bersubsdi yang sangat dibutuhkan masyarakat setempat.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, Kades Rosiharnadi berinisiatif membeli gas elpiji di Sukadana sehingga harganya jauh dari harga yang telah ditentukan.
"Kebetulan saya sedang berada di Sukadana, kadang-kadang bisa mendapatkan gas 3 kg, yang tentunya dengan harga yang bervariasi," ucapnya.
Ia berharap, proses administrasi bisa segera selesai dan warga Desa Pulau Pelapis bisa mendapatkan kuota sendiri dengan harga terjangkau.
"Sehingga masyarakat Pelapis dapat membeli gas bersubsidi 3 kg sesuai dengan HET yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Kayong Utara," ujarnya.
Sementara petugas lapangan PT. Mahali indo gas (MIG) Suryadi menuturkan, jika pihaknya sampai saat ini tidak melakukan pengiriman gas ke Pulau Pelapis dikarenakan syarat sistem pencatatan transaksi LPG 3 Kg secara digital yaitu dengan sistem Merchant Apps Pangkalan / Pertamina (MAP) belum aktif.
"Jika sudah aktif sistem tersebut maka PT. Mahali Indo Gas ( MIG ) baru bisa menyalurkan gas 3 kg ke pangkalan gas LPG 3 kg ke Pulau Pelapis," katanya.