Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kayong Utara, Kalbar, hingga awal Februari 2018 telah menyediakan 2.300 lebih alat tangkap pengganti trawl untuk nelayan wilayah itu.

"Sudah kami sediakan ribuan alat tangkap pengganti," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kayong Utara, Santun P Simorangkir di Sukadana, Kayong Utara, Senin.

Ia melanjutkan, hal itu juga sebagai upaya meyakinkan kepada nelayan untuk mau dan bersedia mengganti alat tangkap trawl dengan jenis yang lebih ramah lingkungan.

Santun mencontohkan mulai dari bubu, gill net dan pukat cincin yang mendapat rekomendasi untuk pengganti pukat trawl nelayan saat ini tersedia di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kayong Utara.

Santun menambahkan dalam proses pendataan yang dilakukan sejak 2017, sudah terdata nelayan-nelayan yang menggunakan pukat trawl dan akan segera diganti dengan pukat yang ramah lingkungan.

Namun kendala yang dihadapi, menurut Santun, masyarakat masih enggan mengganti alat trawl mereka dengan alat tangkap baru karena mereka takut penghasilan mereka akan turun karena menggunakan alat tangkap baru.

"Padahal nelayan hanya membawa alat tangkap trawl dan membuat pakta integritas saja, pukat akan kami ganti secara gratis," kata Santun.

Ia mengungkapkan sepanjang 2017, sudah 700 unit pukat sudah diambil atau ditukar masyarakat di beberapa kecamatan setelah adanya sosialisasi larangan penggunaan pukat trawl tersebut.

Pemerintah melalui Menteri Kelautan dan Perikanan telah mengeluarkan larangan penggunaan alat tangkap jenis pukat tarik dan pukat hela karena dinilai tidak ramah lingkungan.







(T.T011/A039)

Pewarta: Abdul Khoir T

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018