Pontianak (Antaranews Kalbar) - Provinsi Kalimantan Barat, tuan rumah diselenggarakannya rapat koordinasi pengamanan Pilkada serentak tahun 2018, kata Asisten Operasi Kapolri, Irjen (Pol) Irawan.
"Ditunjuknya Kalbar untuk melaksanakan Rakor terkait pengamanan Pilkada, menindaklanjuti Rapim Polri beberapa waktu lalu dengan fokus pelaksanaan Pilkada serentak 2018," kata Irawan di Pontianak, Senin.
? Rakor tersebut dihadiri oleh KPU, Bawaslu, Asisten Ops Kapolri, wakil Asisten Operasi Panglima TNI, para Karo DeOps Polri, para kapolda dan pangdam, danrem se-Kalimantan, serta seluruh Polda se-Indonesia dan lainnya.
Ia menjelaskan, simulasi pengamanan Pilkada dan Sispam kota akan digelar di Kota Pontianak, dan di 171 wilayah lainnya yang akan menggelar Pilkada serentak 2018 dengan harapan dapat terlaksana dengan aman.
"Kekuatan Mabes Polri telah disiapkan untuk antisipasi kontijensi, dan dari hasil pemetaan ada beberapa Polda yang rawan, dimana Kalbar menjadi salah satunya untuk itu lebih baik kita `over-estimid` dalam kesiapan dan pelaksanaan pengamanannya nantinya, dengan melibatkan 2/3 kekuatan Polri, dan akan juga dibantu dari TNI," ujarnya.
Menurut dia, pihak kepolisian sebagai penanggung jawab pengamanan dalam pelaksanaan Pilkada harus merencanakan pengamanan sedemikian rupa untuk mencegah dan mengantisipasi segala potensi kerawanan yang dapat mengganggu kelancaran pesta Demokrasi ini.
Semua personel yang terlibat baik Polri, TNI, Satpol PP maupun unsur terkait lainnya dalam pengamanan Pilkada harus mengetahui dan memahami peran dan tugas pokoknya sebagai petugas pengamanan, berkaitan dengan itulah pentingnya kegiatan ini dilakukan untuk membekali petugas agar dapat melaksanakan tugasnya secara optimal.
Ia berharap, peserta pelatihan TGF (Tactical Floor Game) agar lebih mengedepankan kegiatan pencegahan dan merespons segera apa yang tidak bisa dicegah, harus menjadi sebuah pola pikir setiap personel Polri, mengedepankan giat negosiator, pengamanan objek vital dalam upaya menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif menjelang Pilkada serentak 2018.
Pelatihan TFG dilaksanakan untuk memantapkan kesiapan rencana tindak guna mengantisipasi terjadinya konflik terbuka selama pelaksanaan Pilkada 2018, guna mencegah terjadinya korban jiwa maupun materiil.
Pelatihan (TFG) ini juga untuk menyamakan persepsi terkait dislokasi personel, kekuatan personel, tahapan dan cara bertindak serta sarana prasarana yang akan digunakan oleh masing-masing unsur dalam menangani potensi konflik.
"Diharapkan pelatihan TFG ini mampu meningkatkan pemahaman seluruh personel Polri terhadap situasi terkini, terkait antisipasi potensi konflik di wilayah masing-masing, melalui pelatihan ini akan mampu meningkatkan kemampuan perorangan dan kesatuan dalam menyusun rencana tindak, guna mencegah terjadinya konflik terbuka serta untuk pemeliharaan kemampuan manajemen konflik," ujarnya.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Ditunjuknya Kalbar untuk melaksanakan Rakor terkait pengamanan Pilkada, menindaklanjuti Rapim Polri beberapa waktu lalu dengan fokus pelaksanaan Pilkada serentak 2018," kata Irawan di Pontianak, Senin.
? Rakor tersebut dihadiri oleh KPU, Bawaslu, Asisten Ops Kapolri, wakil Asisten Operasi Panglima TNI, para Karo DeOps Polri, para kapolda dan pangdam, danrem se-Kalimantan, serta seluruh Polda se-Indonesia dan lainnya.
Ia menjelaskan, simulasi pengamanan Pilkada dan Sispam kota akan digelar di Kota Pontianak, dan di 171 wilayah lainnya yang akan menggelar Pilkada serentak 2018 dengan harapan dapat terlaksana dengan aman.
"Kekuatan Mabes Polri telah disiapkan untuk antisipasi kontijensi, dan dari hasil pemetaan ada beberapa Polda yang rawan, dimana Kalbar menjadi salah satunya untuk itu lebih baik kita `over-estimid` dalam kesiapan dan pelaksanaan pengamanannya nantinya, dengan melibatkan 2/3 kekuatan Polri, dan akan juga dibantu dari TNI," ujarnya.
Menurut dia, pihak kepolisian sebagai penanggung jawab pengamanan dalam pelaksanaan Pilkada harus merencanakan pengamanan sedemikian rupa untuk mencegah dan mengantisipasi segala potensi kerawanan yang dapat mengganggu kelancaran pesta Demokrasi ini.
Semua personel yang terlibat baik Polri, TNI, Satpol PP maupun unsur terkait lainnya dalam pengamanan Pilkada harus mengetahui dan memahami peran dan tugas pokoknya sebagai petugas pengamanan, berkaitan dengan itulah pentingnya kegiatan ini dilakukan untuk membekali petugas agar dapat melaksanakan tugasnya secara optimal.
Ia berharap, peserta pelatihan TGF (Tactical Floor Game) agar lebih mengedepankan kegiatan pencegahan dan merespons segera apa yang tidak bisa dicegah, harus menjadi sebuah pola pikir setiap personel Polri, mengedepankan giat negosiator, pengamanan objek vital dalam upaya menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif menjelang Pilkada serentak 2018.
Pelatihan TFG dilaksanakan untuk memantapkan kesiapan rencana tindak guna mengantisipasi terjadinya konflik terbuka selama pelaksanaan Pilkada 2018, guna mencegah terjadinya korban jiwa maupun materiil.
Pelatihan (TFG) ini juga untuk menyamakan persepsi terkait dislokasi personel, kekuatan personel, tahapan dan cara bertindak serta sarana prasarana yang akan digunakan oleh masing-masing unsur dalam menangani potensi konflik.
"Diharapkan pelatihan TFG ini mampu meningkatkan pemahaman seluruh personel Polri terhadap situasi terkini, terkait antisipasi potensi konflik di wilayah masing-masing, melalui pelatihan ini akan mampu meningkatkan kemampuan perorangan dan kesatuan dalam menyusun rencana tindak, guna mencegah terjadinya konflik terbuka serta untuk pemeliharaan kemampuan manajemen konflik," ujarnya.
(U.A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018