TripoliĀ  (Antaranews Kalbar) - Misi Pendukung PBB di Libya (UNSMIL) pada Jumat (9/2) mengutuk pemboman masjid di Kota Benghazi, Libya Timur, sehingga menewaskan dua orang dan melukai 143 orang lagi, termasuk anak kecil.

"UNSMIL mengutuk keras pemboman brutal di Al-Majouri, Benghazi, yang kedua di Benghazi dalam waktu kurang dari satu bulan. Laporan mengenai korban jiwa sangat memprihatinkan," kata UNSMIL di dalam satu pernyataan.

"Serangan langsung atau membabi-buta terhadap warga sipil dilarang berdasarkan hukum kemanusiaan internasional dan merupakan kejahatan perang," kata misi tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu. Misi itu menyerukan "penyelidikan segera dan tak memihak untuk menyeret para pelaku ke pengadilan".

Baca juga: Pemboman - Bentrokan di Mosul Tewaskan Puluhan Anggota IS

Pemerintah dukungan PBB di Tripoli juga mengutuk pemboman tersebut, dan menyarankan "upaya bersama guna memerangi aksi teror dan yang mengancam keselamatan serta keamanan negeri ini, serta menyeret mereka ke pengadilan".

Libya telah dirongrong wabah kerusuhan dan perpecahan politik sejak aksi perlawanan, yang menggulingkan pemerintah Muammar Gaddafi pada 2011.

Kota Benghazi, yang dikuasai oleh kelompok teror sampai 2017, telah menyaksikan peningkatan pemboman, terutama terhadap masjid. Dua serangan bom mobil di Kabupaten Salmani di Benghazi dua pekan sebelumnya, menewaskan 34 orang dan melukai lebih dari 100 orang lagi.

Baca juga: Artikel - Pemboman di Boston dan Reaksi Ummat

Baca juga: 32 Orang Tewas Dalam Dua Pemboman di Suriah

Pewarta: Admin Antarakalbar

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018