Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pangdam XII/TPR Mayjen TNI Achmad Supriyadi melakukan panen raya padi teknologi Hazton Gapoktan Mekar Bersatu di Desa Tebas Sungai, Kabupaten Sambas, Klabar.
"Salah satu syarat mutlak untuk stabilitas sebuah negara adalah ketahanan pangan, panen di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas ini merupakan wujud bagaimana kita menuju untuk ketahanan pangan," kata Achmad, Rabu.
Dia menjelaskan negara akan kuat apabila memiliki ketahanan pangan yang baik. Ketahanan pangan merupakan salah satu syarat mutlak untuk menjaga kestabilan suatu negara atau wilayah.
"Ketahanan pangan ini merupakan hasil dari kerja sama atau integrasi semua sektor baik TNI, pemerintah, dan petani itu sendiri," tuturnya.
Ketahanan pangan atau swasembada pangan, katanya, bisa berhasil jika ada kerja sama setiap lini masyarakat, baik TNI, pemerintah, petani, dan unsur-unsur lainnya.
"Kami dari TNI tetap akan melakukan pendampingan kepada masyarakat atau petani melalui Bhabinsa yang berada di desa-desa dan kita juga melakukan pendampingan terhadap pendistribusian pertanian," katanya.
Pemerintah juga berperan penting dalam menyukseskan ketahanan pangan menuju swasembada pangan dengan tenaga penyuluh pertanian yang terjun langsung, untuk memberikan pengetahuan kepada petani.
"Kita dan pemerintah akan terus mendorong agar petani selalu semangat untuk menjadikan daerah Kabupaten Sambas, bahkan Indonesia supaya program swasembada pangan bisa sukses," kata Achmad.
Wakil Bupati Sambas Hairiah menjelaskan padi adalah komoditas pangan yang penting dan strategis.
Panen di Tebas Sungai merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pelaksanaan program pemerintah.
"Pemerintah terus menggalakkan upaya khusus peningkatan produksi, provitas dan mutu tanaman pangan. Istilah trennya Upsus Pajale, upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai," katanya.
Kabupaten Sambas salah satu sentra produksi padi di Kalimantan Barat. Pada 2017, luas sawah 68.644 hektare, luas tanam 112.126 hektare, dan indek pertanaman 163, 31.
Berdasarkan angka ramalan atau aram II pada 2017, Kabupaten Sambas memiliki luas panen 101.155 hektare, produktivitas 27,92 Kw per hektare, dan produksi mencapai 282.443 ton gabah kering giling.
Jika disetarakan menjadi beras, produksi padi Kabupaten Sambas mencapai 169.465 ton.
Hairiah mengingatkan bahwa panen padi di Gapoktan Mekar Bersatu Desa Tebas Sungai sejalan dengan peran strategis pertanian tanaman pangan ke depan.
Hal itu, termasuk untuk dukungan visi misi Sambas Hebat dan Nawacita Presiden dan Wakil Presiden RI.
"Kita semua perlu memberikan apresiasi kepada usaha petani, pemerintah daerah, TNI, dan semua pihak yang telah menyukseskan ketahanan pangan Republik Indonesia ," tuturnya.
Danramil 09/Tebas Pelda Effendi mengatakan sesuai amanat dari Presiden Jokowi, danramil bersama bhabinsa siap mengawal dan mendampingi petani sampai hasil panenannya diserap oleh Bulog.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Salah satu syarat mutlak untuk stabilitas sebuah negara adalah ketahanan pangan, panen di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas ini merupakan wujud bagaimana kita menuju untuk ketahanan pangan," kata Achmad, Rabu.
Dia menjelaskan negara akan kuat apabila memiliki ketahanan pangan yang baik. Ketahanan pangan merupakan salah satu syarat mutlak untuk menjaga kestabilan suatu negara atau wilayah.
"Ketahanan pangan ini merupakan hasil dari kerja sama atau integrasi semua sektor baik TNI, pemerintah, dan petani itu sendiri," tuturnya.
Ketahanan pangan atau swasembada pangan, katanya, bisa berhasil jika ada kerja sama setiap lini masyarakat, baik TNI, pemerintah, petani, dan unsur-unsur lainnya.
"Kami dari TNI tetap akan melakukan pendampingan kepada masyarakat atau petani melalui Bhabinsa yang berada di desa-desa dan kita juga melakukan pendampingan terhadap pendistribusian pertanian," katanya.
Pemerintah juga berperan penting dalam menyukseskan ketahanan pangan menuju swasembada pangan dengan tenaga penyuluh pertanian yang terjun langsung, untuk memberikan pengetahuan kepada petani.
"Kita dan pemerintah akan terus mendorong agar petani selalu semangat untuk menjadikan daerah Kabupaten Sambas, bahkan Indonesia supaya program swasembada pangan bisa sukses," kata Achmad.
Wakil Bupati Sambas Hairiah menjelaskan padi adalah komoditas pangan yang penting dan strategis.
Panen di Tebas Sungai merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pelaksanaan program pemerintah.
"Pemerintah terus menggalakkan upaya khusus peningkatan produksi, provitas dan mutu tanaman pangan. Istilah trennya Upsus Pajale, upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai," katanya.
Kabupaten Sambas salah satu sentra produksi padi di Kalimantan Barat. Pada 2017, luas sawah 68.644 hektare, luas tanam 112.126 hektare, dan indek pertanaman 163, 31.
Berdasarkan angka ramalan atau aram II pada 2017, Kabupaten Sambas memiliki luas panen 101.155 hektare, produktivitas 27,92 Kw per hektare, dan produksi mencapai 282.443 ton gabah kering giling.
Jika disetarakan menjadi beras, produksi padi Kabupaten Sambas mencapai 169.465 ton.
Hairiah mengingatkan bahwa panen padi di Gapoktan Mekar Bersatu Desa Tebas Sungai sejalan dengan peran strategis pertanian tanaman pangan ke depan.
Hal itu, termasuk untuk dukungan visi misi Sambas Hebat dan Nawacita Presiden dan Wakil Presiden RI.
"Kita semua perlu memberikan apresiasi kepada usaha petani, pemerintah daerah, TNI, dan semua pihak yang telah menyukseskan ketahanan pangan Republik Indonesia ," tuturnya.
Danramil 09/Tebas Pelda Effendi mengatakan sesuai amanat dari Presiden Jokowi, danramil bersama bhabinsa siap mengawal dan mendampingi petani sampai hasil panenannya diserap oleh Bulog.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018