Pontianak (Antaranews Kalbar) - Direktur Prasarana Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Sambas, Kalimantan Barat untuk mengecek lokasi gudang barang internasional atau landport.
"Pejabat Ditjen Perhubungan Darat telah melakukan kunjungan kerjanya ke PLBN Aruk. Kunjungan tersebut bertujuan meninjau kesiapan gudang barang internasional atau landport untuk menunjang aktivitas ekspor dan impor," ujar Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili saat dihubungi di Sambas, Sabtu.
Atbah menjelaskan landport itu sendiri sudah disiapkan dan dikaji langsung dari Kemenhub RI. Pemerintah Daerah katanya siap mendukung.
"Pemda pada prinsipnya telah mempersiapkan ini dan siap juga untuk menyerahkan lahan bagi kepentingan landport," jelas dia.
Atbah menyebutkan ada tiga lokasi pilihan yang bisa dijadikan peruntukkan landport yang dimaksud. Hasil pemantauan yang ada jelas Atbah ada satu yang prioritas dan besar kemunkinan akan jadi pilihan.
"Ini nantinya akan diputuskan oleh tim teknis. Pemda siap mendukung demi kelancaran dan optimalisasi pelayanan publik di PLBN Aruk," kata dia.
Disebutkan Atbah, proses menghadirkan landport akan dilakukan dalam beberapa tahap. Menurutnya pada semester pertama masuk tahap persiapan dan merapikan lahan.
"Semester kedua baru bisa dibangun. Tetapi jika proses penyiapan lahan bisa dilaksanakan dan dipercepat hanya dalam satu atau dua bulan saja, tahap pembangunannya bisa juga disegerakan pada semester pertama juga," jelas dia.
Landport papar Atbah erat kaitannya dengan upaya pemerintah menghadirkan pelayanan "road tax" di PLBN Aruk. Ditegaskannya bahwa pemerintah daerah sangat serius ingin segera menghadirkan pelayanan road tax di PLBN Aruk.
"Pemda terus berupaya mengharapkan segera road tax PLBN Aruk direalisasikan. Insyaallah segera dihadirkan petugas perhubungan, kepolisian dan asuransi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Pejabat Ditjen Perhubungan Darat telah melakukan kunjungan kerjanya ke PLBN Aruk. Kunjungan tersebut bertujuan meninjau kesiapan gudang barang internasional atau landport untuk menunjang aktivitas ekspor dan impor," ujar Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili saat dihubungi di Sambas, Sabtu.
Atbah menjelaskan landport itu sendiri sudah disiapkan dan dikaji langsung dari Kemenhub RI. Pemerintah Daerah katanya siap mendukung.
"Pemda pada prinsipnya telah mempersiapkan ini dan siap juga untuk menyerahkan lahan bagi kepentingan landport," jelas dia.
Atbah menyebutkan ada tiga lokasi pilihan yang bisa dijadikan peruntukkan landport yang dimaksud. Hasil pemantauan yang ada jelas Atbah ada satu yang prioritas dan besar kemunkinan akan jadi pilihan.
"Ini nantinya akan diputuskan oleh tim teknis. Pemda siap mendukung demi kelancaran dan optimalisasi pelayanan publik di PLBN Aruk," kata dia.
Disebutkan Atbah, proses menghadirkan landport akan dilakukan dalam beberapa tahap. Menurutnya pada semester pertama masuk tahap persiapan dan merapikan lahan.
"Semester kedua baru bisa dibangun. Tetapi jika proses penyiapan lahan bisa dilaksanakan dan dipercepat hanya dalam satu atau dua bulan saja, tahap pembangunannya bisa juga disegerakan pada semester pertama juga," jelas dia.
Landport papar Atbah erat kaitannya dengan upaya pemerintah menghadirkan pelayanan "road tax" di PLBN Aruk. Ditegaskannya bahwa pemerintah daerah sangat serius ingin segera menghadirkan pelayanan road tax di PLBN Aruk.
"Pemda terus berupaya mengharapkan segera road tax PLBN Aruk direalisasikan. Insyaallah segera dihadirkan petugas perhubungan, kepolisian dan asuransi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018