Pontianak (Antaranews Kalbar) - Persatuan Istri TNI Angkatan Udara (PIA) Ardhya Garini Cabang 19/D.I Lanud Supadio bekerja sama dengan Rumkit dr. Mohammad Sutomo menggelar imunisasi vaksin difteri kepada warga Lanud Supadio, Kabupaten Kubu Raya.
"Kegiatan ini kita laksanakan dimulai dari Selasa kemarin di Griya Cantik PIA AG Lanud Supadio," kata Ketua PIA AG Cab. 19/D.I Lanud Supadio Ny. Wanty Minggit Tribowo di Sungai Raya, Kamis.
Menurutnya, akhir-akhir ini berjangkitnya virus difteri sangat meresahkan masyarakat Indonesia. Bahkan virus yang menyerang rongga mulut ini telah memakan korban jiwa.
"Makanya, untuk mencegah penyebaran virus difteri maka kita menggelar penyuntikan vaksin bagi warga Lanud Supadio," tuturnya.
Wanty mengatakan program imunisasi vaksin difteri yang diperuntukkan bagi seluruh warga Lanud Supadio merupakan langkah konkret dari PIA AG Lanud Supadio dalam menanggulangi penyebaran difteri.
"Dalam melakukan imunisasi ini bekerja sama dengan Rumkit dr. Mohammad Sutomo dengan tahapan awal registrasi, screening, penyuntikkan imunisasi dan observasi. Dalam proses penyuntikkan tidakakan merasa sakit karena berlangsung sangat cepat sehingga bagi anak-anak jangan takut untuk divaksin difteri," katanya.
Dia menjelaskan, Difteri termasuk salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan imunisasi terhadap difteri termasuk ke dalam program imunisasi wajib pemerintah Indonesia. Imunisasi difteri yang dikombinasikan dengan pertusis (batuk rejan) dan tetanus ini disebut dengan imunisasi DPT.
"Jadi sebelum usia 1 tahun, anak diwajibkan mendapat 3 kali imunisasi DPT. Cakupan anak-anak yang mendapat imunisasi DPT sampai dengan 3 kali di Indonesia, pada tahun 2016, sebesar 84 persen. Jumlahnya menurun jika dibandingkan dengan cakupan DTP yang pertama, yaitu 90 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Kegiatan ini kita laksanakan dimulai dari Selasa kemarin di Griya Cantik PIA AG Lanud Supadio," kata Ketua PIA AG Cab. 19/D.I Lanud Supadio Ny. Wanty Minggit Tribowo di Sungai Raya, Kamis.
Menurutnya, akhir-akhir ini berjangkitnya virus difteri sangat meresahkan masyarakat Indonesia. Bahkan virus yang menyerang rongga mulut ini telah memakan korban jiwa.
"Makanya, untuk mencegah penyebaran virus difteri maka kita menggelar penyuntikan vaksin bagi warga Lanud Supadio," tuturnya.
Wanty mengatakan program imunisasi vaksin difteri yang diperuntukkan bagi seluruh warga Lanud Supadio merupakan langkah konkret dari PIA AG Lanud Supadio dalam menanggulangi penyebaran difteri.
"Dalam melakukan imunisasi ini bekerja sama dengan Rumkit dr. Mohammad Sutomo dengan tahapan awal registrasi, screening, penyuntikkan imunisasi dan observasi. Dalam proses penyuntikkan tidakakan merasa sakit karena berlangsung sangat cepat sehingga bagi anak-anak jangan takut untuk divaksin difteri," katanya.
Dia menjelaskan, Difteri termasuk salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan imunisasi terhadap difteri termasuk ke dalam program imunisasi wajib pemerintah Indonesia. Imunisasi difteri yang dikombinasikan dengan pertusis (batuk rejan) dan tetanus ini disebut dengan imunisasi DPT.
"Jadi sebelum usia 1 tahun, anak diwajibkan mendapat 3 kali imunisasi DPT. Cakupan anak-anak yang mendapat imunisasi DPT sampai dengan 3 kali di Indonesia, pada tahun 2016, sebesar 84 persen. Jumlahnya menurun jika dibandingkan dengan cakupan DTP yang pertama, yaitu 90 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018