Pontianak (ANTARA) - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang bersiap mengantisipasi penularan penyakit difteri mengingat sepanjang tahun 2019 sebanyak 12 kasus penyakit difteri ditemukan di kota itu.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, Antin Supriatin, Rabu, mengatakan bahwa kasus difteri ditemukan sejak Maret sampai Desember 2019.
"Untuk penderitanya, dari usia 5-7 tahun ada sebanyak empat orang, dari usia 7-12 tahun sebanyak lima orang dan di atas 12 tahun sebanyak tiga orang," katanya.
Baca juga: 84 orang meninggal karena difteri di Yaman
Baca juga: Imunisasi massal Difteri Pontianak capai 80 persen
Ia mengatakan, warga yang terserang difteri sempat menjalani perawatan di rumah sakit namun semuanya sekarang sudah pulang ke rumah masing-masing.
"Meski demikian, belasan penderita ini masih dalam pengawasan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang," katanya.
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, menurut dia, telah menjalankan sejumlah upaya untuk menangani penularan difteri, infeksi bakteri yang menyerang hidung dan tenggorokan.
Ia menjelaskan, upaya penanganan antara lain meliputi penyusunan Peraturan Wali Kota, pengajuan permohonan dukungan dana untuk sosialisasi pencegahan difteri, serta pemberian imunisasi jika memang diperlukan.
Baca juga: PIA Ardhya Garini Lanud Supadio gelar imunisasi difteri
Baca juga: Pontianak mendapat 90 ribu vaksin difteri
"Kami juga akan melakukan rapat bersama bersama jajaran guna menentukan rencana aksi apa yang akan dilakukan guna pencegahan dan penanggulangan difteri di tahun 2020," katanya.
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, meminta agar Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang menggiatkan kegiatan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat mengenai bahaya difteri.
"Karena dengan sosialisasi dan edukasi tentunya dapat menggugah dan memberikan pemahaman kepada orang tua akan bahaya atau dampak buruk bagi orang tua yang tidak mau memberikan vaksin atau imunisasi secara lengkap kepada anak-anaknya," katanya.
Baca juga: Pontianak mendapat 90 ribu vaksin difteri
Baca juga: Dinkes : Satu Kasus Difteri Di Pontianak
"Video tersebut bisa diputar saat melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah seperti PAUD, TK maupun SD," ia menambahkan.