Sintang  (Antaranews Kalbar) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat mencatat seratus lebih SMP yang ada di wilayah itu belum melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini.

Menurut Sekretaris Disdikbud Kabupaten Sintang, Yustinus saat dihubungi di Pontianak, Jumat, dari 124 SMP di Kabupaten Sintang, hanya 18 SMP yang bisa melaksanakan UNBK.

"Penyebabnya, karena fasilitas yang belum memadai dan kesiapan sekolah yang belum maksimal," ujar dia.

Ia mengatakan, Mendikbud sebenarnya merekomendasikan agar SMP di seluruh Kalbar termasuk di Sintang untuk melaksanakan UNBK di tahun ini. Tapi dengan berbagai pertimbangan, Disdikbud Sintang mengambil kebijakan, hanya SMP di Kota Sintang yang akan melaksanakan UNBK sedangkan SMP-SMP di 13 kecamatan, baru bisa melaksanakan UNBK di tahun depan.

"Dilihat dari segi fasilitas dan kesiapan sekolah, belum semua SMP di Kabupaten Sintang bisa melaksanakan UNBK," katanya.

Menurut Mendikbud, kata Yustinus, SMP bisa melaksanakan UNBK dengan cara bekerja sama dengan SMA/SMK yang memiliki fasilitas komputer. Apalagi tahun ini, sudah seluruh SMA/SMK melaksanakan UNBK.

"Sebenarnya SMP bisa bekerja sama dengan SMA/SMK untuk pelaksanaan UNBK ini. Tapi kami tidak bisa

memaksakan seluruh SMP untuk melaksanakannya," kata dia.

Dikatakan Yustinus, tahun depan seluruh SMP di Kabupaten Sintang harus sudah bisa melaksanakan UNBK, yang nantinya bekerja sama dengan SMA/SMK.? Menurut data Disdikbud Kabupaten Sintang, tahun ini ada 1.768 siswa di 18 SMP yang akan mengikuti UNBK. Sedangkan 5.500 siswa di 106 SMP masih mengikuti UN secara manual.

Baca juga: Sebanyak 55 SMP di Pontianak siap gelar UNBK

Dihubungi terpisah, Kepala SMPN 2 Sintang, Lanton mengatakan, SMPN 2 Sintang menjadi salah satu SMP yang akan melaksanakan UNBK tahun ini. Dikatakan dia, untuk pelaksanaan UNBK ini, SMPN 2 Sintang bekerja sama dengan SMKN 1 Sintang. "Pelaksanaan UNBK SMPN 2 Sintang akan berlangsung di SMKN 1 Sintang," kata dia.

Menurut Lanton, SMPN 2 Sintang belum bisa melaksanakan UNBK secara mandiri, karena kurangnya fasilitas komputer. "Kami hanya memiliki 21 komputer. Sedangkan untuk pelaksanaan UNBK dengan peserta 329 siswa, maka dibutuhkan sedikitnya 100 komputer. Jadi tahun ini kami bekerja sama dengan SMKN 1 Sintang," kata dia.

Para siswa SMPN 2 Sintang yang akan mengikuti UNBK akan melaksanakan gladi resik pada 19-21 Maret. Sedangkan pelaksanaan UNBK akan berlangsung pada 24-26 April.

Lanton mengatakan SMPN 2 Sintang sudah siap untuk UNBK. Pihaknya juga sudah menjalin kesepakatan dengan SMKN 1 Sintang untuk pelaksanaan UNBK ini.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Kabupaten Sintang, Ernawari mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan berbagai hal menjelang pelaksanaan UNBK.

Dikatakan dia, pihaknya sudah mengelar simulasi UNBK di SMP 1 Sintang. "Kita berharap melalui simulasi ini anak-anak siap menghadapi UNBK nantinya," katanya.

Dengan diberlakukan UNBK tingkat SMP yang baru dilaksanakan tahun ini, Ernawati berharap, para siswa bisa mengerjakan soal dengan baik, sehingga hasil yang diharapkan bisa memuaskan.

"Kita sudah siap menyambut UN maupun UNBK. Kita berpesan bagi siswa hendaknya harus menyiapkan diri menghadapi UN dan UNBK, agar meraih hasil yang memuaskan," ungkapnya. Ernawati mengatakan, jika dilihat dari evaluasi UNBK tahun 2017 lalu kendala yang paling dominan dialami hampir semua sekolah ialah masalah listrik.

"Persiapan kami sangat matang. Kami pastikan dan berharap kendala yang terjadi pada UNBK kemarin, tidak lagi terjadi pada tahun ini," ucapnya.


 

Pewarta: Teguh IW dan Tantra

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018