Pontianak (Antaranews Kalbar) - Polresta Pontianak menindaklanjuti ditemukannya jasad Supriatin (37) di "septic tank" milik Warung Sate Kambing Rojo Koyo, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

"Memang benar, pagi ini sekitar pukul 07.30 WIB telah ditemukan mayat perempuan di septic tank WC sebuah warung sate. Perempuan yang ditemukan ini diperkirakan telah meninggal selama lima hari," kata Kasat Reskrim Polresta Pomtianak, Kompol, Muhammad Husni di Pontianak, Rabu.

Untuk memastikannya ujar M Husni, usai melakukan serangkaian pemeriksaan di lokasi kejadian, mayat perempuan yang bekerja sebagai pelayan Warung Sate Rojo Koyo itu langsung di evakuasi ke Rumah Sakit Sudarso Pontianak.

Menurutnya, dari keterangan para saksi, mayat perempuan itu pertama kali ditemukan oleh sepasang suami istri berinisial NC dan TPL yang tinggal tidak jauh dari lokasi penemuan mayat tersebut.

"Menurut keterangan saksi NC, sebelumnya Jumat (23/3) sekitar pukul 23.30 WIB, ia mendengar suara jeritan wanita dan suara pukulan serta suara piring pecah yang berasal dari dalam warung. Kemudian ia dan istri dan karyawan warung lainnya ke depan warung namun saat itu kondisi warung sudah tutup, setelah itu tidak terdengar lagi suara jeritan," tuturnya.

Lima hari setelah kejadian, paginya suami istri tersebut mencium bau busuk yang ternyata berasal dari septic tank WC itu, katanya.

"Di tempat itu awalnya kedua suami istri ini menemukan kaki yang keluar dari septic tank WC. Kemudian penemuan itu diberitahukan kepada pemilik warung sehingga penemuan mayat itu langsung dilaporkan kepada kami," kata Husni.

Dari kejadian itu, saksi lain mengatakan sebelum penemuan mayat, seorang laki-laki berinisial Lu keluar dari warung tersebut dan melarikan sepeda motor milik korban.

"Hingga saat ini setelah kejadian, Lu (22) tidak menampakkan diri dan melarikan sepeda motor Jenis Honda Vario tahun 2008 warna biru dengan Nopol AD 6731 RM. Ada kemungkinan Lu terkait dalam kejadian penemuan mayat itu, namun hal ini masih kami telusuri," ujar Husni.

 

Pewarta: Andilala/Slamet

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018