Washington/Ixtepec (Antaranews Kalbar) - Presiden Donald Trump mengatakan pada Minggu bahwa tidak akan ada kesepakatan untuk mengesahkan kedudukan pendatang dewasa muda, yang disebut Pemimpi, dan dia mengatakan perbatasan Amerika Serikat-Meksiko menjadi lebih berbahaya.
Setelah mengirim pesan "Selamat Paskah" di Twitter, dia mengatakan, "Petugas Patroli Perbatasan tidak diizinkan melakukan pekerjaan mereka dengan benar di Perbatasan karena hukum liberal (Demokrat) yang konyol, seperti 'Catch & Release'. Menjadi lebih berbahaya." "'Karavan' datang. Republikan harus pergi ke Opsi Nuklir untuk mengesahkan undang-undang keras SEKARANG. Tidak ada lagi KESEPAKATAN DACA!" katanya, dengan menambahkan ancaman mengakhiri Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, yang sedang dirundingkan kembali dengan Meksiko dan Kanada.
DACA, atau Tindak Tangguhan Kedatangan Anak-anak, adalah program buatan 2012 di bawah presiden asal Demokrat, Barack Obama, yang diusahakan oleh Trump dibatalkan pada musim gugur lalu.
Program itu dirancang untuk orang yang dibawa ke Amerika Serikat saat anak-anak oleh orangtua mereka, pendatang tanpa dokumen, guna melindungi mereka dari pemulangan dan memberi mereka izin kerja.
Trump mengatakan dia terbuka untuk kesepakatan dengan Demokrat kongresional yang ingin melindungi DACA dengan imbalan pendanaan untuk membangun dinding perbatasan AS-Meksiko, yang merupakan janji kampanyenya.
Dia bersikeras selama menjalankan Gedung Putih pada 2016 bahwa Meksiko akan membayar untuk dinding perbatasan, sesuatu yang berulang kali ditolak pemerintah Meksiko.
Calon presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, meluncurkan kampanyenya di dekat perbatasan pada Minggu, menuntut penghormatan untuk orang-orang Meksiko dan memberi tanda bahwa dia mungkin mengambil langkah yang lebih keras terhadap Trump jika dia memenangkan pemilihan 1 Juli.
"Meksiko dan rakyatnya tidak akan menjadi pinata (sejenis permainan pukulan) pemerintah asing," kata Lopez Obrador dalam pidato di Ciudad Juarez, Meksiko, yang berbatasan dengan El Paso, Texas. "Bukan dengan dinding atau penggunaan kekuatan untuk selesaikan masalah sosial," serunya.
Apakah Trump akan tetap pada senjatanya pada DACA masih belum diketahui. Trump bulan lalu mengancam akan memveto rancangan undang-undang pengeluaran karena tidak membahas nasib Pemimpi dan tidak sepenuhnya mendanai tembok perbatasannya, tetapi ia akhirnya menandatangani rancangan undang-undang itu.
Dalam beberapa bulan setelah Trump menjabat, kekhawatiran pelintas ilegal di sepanjang perbatasan AS-Meksiko menurun dari lebih 42.400 penangkapan pada Januari 2017 ke level terendah sekitar 15.700 pada April, menurut data Bea dan Cukai AS. Sejak itu, jumlah penangkapan meningkat dan pada bulan-bulan pertama 2018 berada di atas tingkat pemerintahan Obama.
"Meksiko harus membantu kami di perbatasan," kata Trump, yang menghabiskan Paskah di loka wisata Mar-a-Lago di Florida, kepada wartawan dalam perjalanan ke layanan gereja Paskah. "Banyak orang datang karena ingin memanfaatkan DACA. Mereka memiliki peluang besar. Demokrat menggagalkannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Setelah mengirim pesan "Selamat Paskah" di Twitter, dia mengatakan, "Petugas Patroli Perbatasan tidak diizinkan melakukan pekerjaan mereka dengan benar di Perbatasan karena hukum liberal (Demokrat) yang konyol, seperti 'Catch & Release'. Menjadi lebih berbahaya." "'Karavan' datang. Republikan harus pergi ke Opsi Nuklir untuk mengesahkan undang-undang keras SEKARANG. Tidak ada lagi KESEPAKATAN DACA!" katanya, dengan menambahkan ancaman mengakhiri Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, yang sedang dirundingkan kembali dengan Meksiko dan Kanada.
DACA, atau Tindak Tangguhan Kedatangan Anak-anak, adalah program buatan 2012 di bawah presiden asal Demokrat, Barack Obama, yang diusahakan oleh Trump dibatalkan pada musim gugur lalu.
Program itu dirancang untuk orang yang dibawa ke Amerika Serikat saat anak-anak oleh orangtua mereka, pendatang tanpa dokumen, guna melindungi mereka dari pemulangan dan memberi mereka izin kerja.
Trump mengatakan dia terbuka untuk kesepakatan dengan Demokrat kongresional yang ingin melindungi DACA dengan imbalan pendanaan untuk membangun dinding perbatasan AS-Meksiko, yang merupakan janji kampanyenya.
Dia bersikeras selama menjalankan Gedung Putih pada 2016 bahwa Meksiko akan membayar untuk dinding perbatasan, sesuatu yang berulang kali ditolak pemerintah Meksiko.
Calon presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, meluncurkan kampanyenya di dekat perbatasan pada Minggu, menuntut penghormatan untuk orang-orang Meksiko dan memberi tanda bahwa dia mungkin mengambil langkah yang lebih keras terhadap Trump jika dia memenangkan pemilihan 1 Juli.
"Meksiko dan rakyatnya tidak akan menjadi pinata (sejenis permainan pukulan) pemerintah asing," kata Lopez Obrador dalam pidato di Ciudad Juarez, Meksiko, yang berbatasan dengan El Paso, Texas. "Bukan dengan dinding atau penggunaan kekuatan untuk selesaikan masalah sosial," serunya.
Apakah Trump akan tetap pada senjatanya pada DACA masih belum diketahui. Trump bulan lalu mengancam akan memveto rancangan undang-undang pengeluaran karena tidak membahas nasib Pemimpi dan tidak sepenuhnya mendanai tembok perbatasannya, tetapi ia akhirnya menandatangani rancangan undang-undang itu.
Dalam beberapa bulan setelah Trump menjabat, kekhawatiran pelintas ilegal di sepanjang perbatasan AS-Meksiko menurun dari lebih 42.400 penangkapan pada Januari 2017 ke level terendah sekitar 15.700 pada April, menurut data Bea dan Cukai AS. Sejak itu, jumlah penangkapan meningkat dan pada bulan-bulan pertama 2018 berada di atas tingkat pemerintahan Obama.
"Meksiko harus membantu kami di perbatasan," kata Trump, yang menghabiskan Paskah di loka wisata Mar-a-Lago di Florida, kepada wartawan dalam perjalanan ke layanan gereja Paskah. "Banyak orang datang karena ingin memanfaatkan DACA. Mereka memiliki peluang besar. Demokrat menggagalkannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018