Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Singkawang, Hendryan menyatakan, inflasi di Singkawang, disebabkan oleh beberapa komoditas, diantaranya adalah rokok dan sayuran.

"Inflasi yang terjadi pada rokok berdasarkan evaluasi ternyata masih banyak masyarakat yang mengonsumsi rokok dengan harga yang tinggi. Artinya, berapapun harga rokok selalu dibeli, sehingga rokok menjadi salah satu penyumbang inflasi di Singkawang," katanya di Singkawang, Rabu.

Sedangkan pada komoditi makanan siap saji, dikarenakan banyak masyarakat Singkawang yang jajan di luar. Sementara pada komiditi cabai terjadi tergantung musim.

Hal itu mengakibatkan, pada saat musim penghujan produksinya menurun sedangkan konsumsi meningkat terutama di bulan puasa, maka mekanisme pasar pun terjadi.

"Sehingga cabai menjadi salah satu faktor penyumbang inflasi. Untuk itu diimbau kepada masyarakat belilah cabai sesuai kebutuhan, bukan sesuai keinginan," pintanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Singkawang, Ir Yusnita mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi TPID Pemkot Singkawang, bahwa salah satu penyebab inflasi Maret 2018 adalah terjadi pada komoditi sayur-sayuran seperti kacang panjang.

"Mengingat situasi cuaca sekarang ini tidak menentu sehingga kacang panjang ini tidak bisa bertahan lama," katanya.

Sehingga, katanya, hal ini akan menjadi upaya pihaknya untuk mengantisipasi agar jangan sampai terjadi inflasi nantinya.

Dia pun bersyukur, hampir di setiap kecamatan di Kota Singkawang sudah banyak yang menanam sayur-sayuran. "Melalui upaya-upaya ini diharapkan dapat menekan inflasi agar tidak terlalu tinggi," ujarnya.



 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018