Pontianak (Antaranews Kalbar) - Wakil Kepala Polres Singkawang, Kompol Joko Sulistiono mengatakan,Polri sangat siap melaksanakan kegiatan pengamanan baik Pemilihan Gubernur (Pilgub) maupun Pemilihan Presiden (Pilpres).
"Keseriusan itu pula sudah ditandai dengan adanya operasi kepolisian Mantap Praja dimana sasaran dari operasi tersebut adalah mulai dari tahapan pendaftaran, penetapan, pencoblosan, sampai dengan penghitungan dan pelantikan calon terpilih," kata Joko, Senin.
Meski demikian, dia tetap mengajak kepada aparat pemerintah maupun seluruh regulasi yang melaksanakan pemilu untuk senantiasa meningkatkan kerja sama dalam aspek komunikasi, koordinasi maupun kolaborasi.
"Tiga hal ini sangat penting karena apabila masing-masing regulator yang menyelenggarakan pemilu berjalan sendiri-sendiri maka pemilu yang dilaksanakan tidak akan bisa berjalan dengan baik," katanya.
Tapi, lanjutnya, kalau kita sama-sama membangun kerjasama sesuai tugas dan tupoksinya maka kita yakin bahwa Pemilu akan berjalan dengan lancar, aman, dan tertib.
Terlebih, kegiatan-kegiatan yang dilakukan KPU dalam rangka Pilkada nanti tentu banyak sekali akan menimbulkan potensi gangguan Kamtibmas. "Jika memang terjadi gangguan Kamtibmas segera laporkan kepada kita," pintanya.
Sebagaimana yang sudah disampaikan KPU Singkawang, bahwa akan ada perubahan-perubahan dalam pelaksanaan pemilu khususnya pada Pileg dan Pilpres yang salah satunya adalah proses pencocokan dan penelitian (coklit) sudah tidak diberlakukan lagi.
"Terkait dengan perubahan ini hendaknya segera disampaikan dan di sosialisasikan supaya masyarakat bis memahami pelaksanaan Pemilu yang akan datang," pintanya.
Hal itu dimaksudkan, agar aturan dan mekanisme dalam pelaksanaan Pemilu dapat berjalan dengan baik.
Sementara Ketua KPU Singkawang, Ramdan mengatakan, bahwa jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang sudah ditetapkan untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 akan menjadi daftar pemilih sementara (DPS) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Artinya DPT Singkawang pada Pilgub sebanyak 147.219 jiwa akan menjadi DPS pada Pileg dan Pilpres 2019," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Keseriusan itu pula sudah ditandai dengan adanya operasi kepolisian Mantap Praja dimana sasaran dari operasi tersebut adalah mulai dari tahapan pendaftaran, penetapan, pencoblosan, sampai dengan penghitungan dan pelantikan calon terpilih," kata Joko, Senin.
Meski demikian, dia tetap mengajak kepada aparat pemerintah maupun seluruh regulasi yang melaksanakan pemilu untuk senantiasa meningkatkan kerja sama dalam aspek komunikasi, koordinasi maupun kolaborasi.
"Tiga hal ini sangat penting karena apabila masing-masing regulator yang menyelenggarakan pemilu berjalan sendiri-sendiri maka pemilu yang dilaksanakan tidak akan bisa berjalan dengan baik," katanya.
Tapi, lanjutnya, kalau kita sama-sama membangun kerjasama sesuai tugas dan tupoksinya maka kita yakin bahwa Pemilu akan berjalan dengan lancar, aman, dan tertib.
Terlebih, kegiatan-kegiatan yang dilakukan KPU dalam rangka Pilkada nanti tentu banyak sekali akan menimbulkan potensi gangguan Kamtibmas. "Jika memang terjadi gangguan Kamtibmas segera laporkan kepada kita," pintanya.
Sebagaimana yang sudah disampaikan KPU Singkawang, bahwa akan ada perubahan-perubahan dalam pelaksanaan pemilu khususnya pada Pileg dan Pilpres yang salah satunya adalah proses pencocokan dan penelitian (coklit) sudah tidak diberlakukan lagi.
"Terkait dengan perubahan ini hendaknya segera disampaikan dan di sosialisasikan supaya masyarakat bis memahami pelaksanaan Pemilu yang akan datang," pintanya.
Hal itu dimaksudkan, agar aturan dan mekanisme dalam pelaksanaan Pemilu dapat berjalan dengan baik.
Sementara Ketua KPU Singkawang, Ramdan mengatakan, bahwa jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang sudah ditetapkan untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 akan menjadi daftar pemilih sementara (DPS) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Artinya DPT Singkawang pada Pilgub sebanyak 147.219 jiwa akan menjadi DPS pada Pileg dan Pilpres 2019," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018