Pontianak (Antaranews Kalbar) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbarteng akan memperkuat stok LPG subsidi sebesar tujuh hingga 15 persen dari kebutuhan normal sepanjang bulan Ramadhan 2018.
"Penambahan distribusi dan stok LPG tersebut, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya," kata Marketing Branch Manager Pertamina Kalbarteng, Teuku Johan Miftah di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, penambahan itu, belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, yakni bulan Ramadhan dan Lebaran mengalami peningkatan hingga tujuh persen, sementara akhir tahun meningkat menjadi 12 persen.
"Sehingga di tahun ini, distribusi dan stok LPG subsidi kami tambah lebih besar lagi menjadi 15 persen," ungkap Johan.
Dalam kesempatan itu, Johan mengimbau kepada masyarakat Kalbar dan Kalteng, untuk tidak khawatir akan kesulitan dalam mendapatkan LPG subsidi, karena pihaknya sudah melakukan penambahan pasokan dan stok tersebut.
"Insya Allah stok LPG subsidi aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.
? ? Dalam kesempatan itu, Johan menambahkan, kesadaran masyarakat Kalimantan Barat untuk beralih dari LPG subsidi ke non-subsidi mulai baik. "Dari data yang kami dapat, tercatat sekitar lima persen masyarakat yang sebelumnya menggunakan LPG subsidi, kini sudah beralih ke LPG non-subsidi," katanya.
Angka lima persen tersebut, suatu langkah yang bagus, kalau dilihat dari angka kesadaran masyarakat yang beralih ke LPG non-subsidi tersebut, katanya.
"Peralihan tersebut tidak terlepas dengan telah terjalinnya kerja sama antara Pertamina dengan pemerintah kabupaten/kota di Kalbar, dalam mensosialisasikan terkait penggunaan LPG subsidi yang memang diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu," ungkapnya.
Berdasarkan data Pertamina, kebutuhan normal LPG tabung tiga kilogram di Kalbar per hari sekitar 100 ribu tabung, kemudian kebutuhan normal bright gas 5,5 kilogram atau sebanyak 700 tabung per hari, untuk LPG 12 kilogram sebanyak 1.400 tabung per hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Penambahan distribusi dan stok LPG tersebut, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya," kata Marketing Branch Manager Pertamina Kalbarteng, Teuku Johan Miftah di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, penambahan itu, belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, yakni bulan Ramadhan dan Lebaran mengalami peningkatan hingga tujuh persen, sementara akhir tahun meningkat menjadi 12 persen.
"Sehingga di tahun ini, distribusi dan stok LPG subsidi kami tambah lebih besar lagi menjadi 15 persen," ungkap Johan.
Dalam kesempatan itu, Johan mengimbau kepada masyarakat Kalbar dan Kalteng, untuk tidak khawatir akan kesulitan dalam mendapatkan LPG subsidi, karena pihaknya sudah melakukan penambahan pasokan dan stok tersebut.
"Insya Allah stok LPG subsidi aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.
? ? Dalam kesempatan itu, Johan menambahkan, kesadaran masyarakat Kalimantan Barat untuk beralih dari LPG subsidi ke non-subsidi mulai baik. "Dari data yang kami dapat, tercatat sekitar lima persen masyarakat yang sebelumnya menggunakan LPG subsidi, kini sudah beralih ke LPG non-subsidi," katanya.
Angka lima persen tersebut, suatu langkah yang bagus, kalau dilihat dari angka kesadaran masyarakat yang beralih ke LPG non-subsidi tersebut, katanya.
"Peralihan tersebut tidak terlepas dengan telah terjalinnya kerja sama antara Pertamina dengan pemerintah kabupaten/kota di Kalbar, dalam mensosialisasikan terkait penggunaan LPG subsidi yang memang diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu," ungkapnya.
Berdasarkan data Pertamina, kebutuhan normal LPG tabung tiga kilogram di Kalbar per hari sekitar 100 ribu tabung, kemudian kebutuhan normal bright gas 5,5 kilogram atau sebanyak 700 tabung per hari, untuk LPG 12 kilogram sebanyak 1.400 tabung per hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018