Sintang (Antaranews Kalbar) - Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar mengapresiasi Kesultanan Sintang yang ikut berperan dalam membentuk Negara Kesatuan RI sebagai satu kesatuan tak terpisahkan dalam usaha kemerdekaan dan mengisinya melalui sejarah pembentukan Lambang Negara Garuda Pancasila.

"Mungkin banyak yang belum mengetahui kalau Lambang Negara Indonesia berasal dari Kesultanan Sintang," ujar Muhaimin Iskandar di Sintang, Kalbar, Kamis.

Ia menambahkan, sejarahnya pun cukup panjang namun perlu digaungkan bahwa peran Sultan Sintang waktu itu sangat penting dan memiliki makna sangat besar bagi bangsa ini.

Ia menuturkan, Sultan Hamid II dari Kesultanan Pontianak yang pada waktu itu sebagai Menteri Negara Zonder Porto Folio, dipercayai untuk mengakomodir kegiatan perancangan lambang negara dengan dasar Kepres RIS nomor 2 Tahun 1949.

Lambang Burung Garuda ini dipersembahkan oleh Yang Mulia Ade Muhammad Djohan untuk dipinjamkan kepada Sultan Hamid II yang pada akhirnya disepakati oleh pendiri bangsa Indonesia waktu itu bahwa lambang negara adalah Burung Garuda.

"Kita sebagai bangsa berutang budi atas jasa Kesultanan Sintang terutama negara berutang budi atas jasa Kesultanan Sintang, sehingga salah satu cara membalas budi tersebut adalah negara patut memberikan perhatian kepada Kesultanan Sintang dan kesultanan di daerah lainnya atas jasa dari kerajaan/kesultanan pada waktu perjuangan kemerdekaan," kata Cak Imin yang juga Ketua Umum PKB itu.

Ia menjelaskan, ada 186 kerajaan/kesultanan yang ada saat ini dan masih eksis, salah satunya adalah Kerajaan Sintang. Namun selama ini kita khususnya Negara belum memberikan perhatian serius. "Di saat otonomi daerah berlaku maka peran sentral kerajaan/kesultanan tidak terdengar bahkan hampir hilang, sehingga perlu adanya suatu regulasi yang jelas sehingga kedepan kerajaan/kesultanan yang ada saat ini bisa dialokasikan anggaran untuk menunjang kegiatan yang ada," katanya.

Sultan Sintang, YM Pangeran Sri Kusuma Negara Kesultanan Sintang, HRM Ikhsani Ismail Sayifuddin mengatakan, gambar garuda yang menginspirasi Sultan Hamid II tersebut masih terlihat di tiang Istana Kesultanan Sintang.

"Gambar tersebut yang akhirnya menginspirasi Sultan Hamid II, yang realisasi gambarnya tidak jauh berbeda meski gambar awalnya, kecil," kata Sultan Sintang.

Kepada Muhaimin Iskandar, Sultan Sintang menitipkan pesan agar Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sultan melanjutkan, dengan usia Kesultanan Sintang yang kini sudah mencapai 656 tahun, harus mampu menghadapi tantangan zaman sekarang.

Muhaimin Iskandar datang ke Sintang untuk menghadiri penganugerahan sebagai Datuk Petinggi Mangku Banua dari Istana Kesultanan Sintang.

Selain Muhaimin, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan juga mendapat gelar Pangeran Budisetia Amanah Anak Negeri.

Penganugerahan diberikan langsung YM Pangeran Sri Kusuma Negara Kesultanan Sintang, HRM Ikhsani Ismail Sayifuddin.

Hadir dalam penganugerahan tersebut Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, anggota DPR Fraksi PKB Abdul Kadir Karding, Bupati Sintang Jarot Winarno, Sultan Sulu, serta undangan dan warga Sintang serta keluarga besar Kesultanan Sintang.

(

Pewarta: Teguh IW

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018