Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Lusyanah Kosasih Atbah menyebutkan petani lada di Sambas perlu pendampingan oleh tenaga ahli agar kualitas yang dihasilkan baik sesuai permintaan.

"Kita bersama Yayasan Mandiri Amal Insani (MAI) Jakarta baru saja melakukan kunjungan dan silaturahmi ke petani lada di Dusun Batu Layar, Desa Sendoyan. Di sana potensi lada cukup besar dan itu perlu pendampingan untuk peningkatan kualitas," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Jumat.

Ia menyebutkan permintaan lada luar negeri sangat tinggi. Beberapa minggu yang lalu ia ke Turki mempromosikan produk - produk dari Kabupaten Sambas dan satu di antaranya adalah lada.

"Kembali, kendala lada pada kualitasnya. Sehingga petani perlu pendampingan tenaga ahli. Lada di Sendoyan ini bisa dikemas menjadi oleh - oleh dan kemasan sampai menjadi bumbu siap pakai. Insyaallah di saat ramadan akan ada survei untuk itu," kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa Sendoyan, Juliansyah menyebutkan produksi lada di Dusun Batu Layar saja saat ini sudah mencapai 30- 35 ton per tahun. Menurutnya mayoritas penduduk di dusun tersebut petani lada.

"Saat ini harga lada yang dijual Rp53.000 per kilogram. Harga tersebut lebih rendah di bandingkan beberapa waktu lalu yang sempat tembus di harga Rp100.000 per kilogram," papar dia.

Ia menjelaskan Pemerintah Desa Sendoyan telah komitmen meningkatkan perekonomian masyarakat sesuai dengan misi menjadikan Desa Sendoyan mandiri secara ekonomi termasuk melalui hasil lada.

"Kita diberikan kemudahan akan ada pendampingan dari PKK Kabupaten bekerjasama MAI Jakarta. Harapannya lada kita bisa masuk pasar internasional dengan catatan kualitas harus kita perbaiki.

Untuk PKK Desa, peluang untuk membuat produk unggulan desa yaitu membuat kemasan lada siap pakai," papar dia.



 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018