Sanggau (Antaranews Kalbar) - Kontinuitas suplai listrik atau pelayanan PLN Sanggau dan pasokan air leding bersih di Kota Sanggu dari PDAM Tirta Pancur Aji Sanggau menjadi sorotan saat rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral, menghadapi Ramadhan dan perkembangan situasi Kamtibmas skala nasional, regional dan lokal di wilayah Kabupaten Sanggau tahun 2018, Rabu.
"Listrik saat ini sering mati. Bayangkan saja di mess tempat saya tinggal itu sering mati listrik. Kalau saya ke kamar kecil susah karena lampu mati. Tempat saya itu kata orang banyak hantu walaupun saya belum pernah ketemu, kalau ada apa-apa dengan saya karena listrik mati waktu saya masuk kamar kecil, PLN yang harus bertanggungjawab," ungkap Pejabat sementara (Pjs) Bupati Sanggau, Moses Tabah.
Rakor yang dihadiri Kapolres Sanggau, AKBP Rachmat Kurniawan, Dandim 1204 Sanggau Letkol Inf Herry Purwanto, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sanggau, Imam, pejabat sementara Wakil Ketua DPRD, Hendrikus Bambang, para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, instansi vertikal, para Camat, Danramil dan Kapolsek se Kabupaten Sanggau.
Moses juga menyoroti kinerja PDAM Tirta Pancur Sanggau yang belum mampu memberikan pelayanannya kepada pelanggan, khususnya pengadaan air bersih.
"Kan air tinggal ngambil jak di sungai Kapuas, masak itupun masih susah. Alasannya mesin rusaklah, kasihan masyarakat dibuat seperti itu, padahal mereka bayar," sesalnya.
Moses berharap selama bulan puasa dan selanjutnya jangan ada lagi listrik sering mati dan air PDAM tak lancar.
"Harapan kita jangan lagi ada gangguan, kalau masih seperti ini masyarakat bisa marah, apalagi matinya pas umat Muslim lagi berbuka puasa atau lagi taraweh," ujar dia.
Sementara, Kapolres Sanggau AKBP Rachmat Kurniawan juga mengaku mendapatkan informasi dari masyarakat terkait masih belum maksimalnya kinerja PLN dan PDAM.
Untuk itu memasuki bulan suci Ramadhan, Kapolres meminta ke dua perusahaan ini bekerja maksimal untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Sanggau. Jangan sampai mengganggu ibadah Ramadhan.
"PDAM kita harapkan memaksimalkan pelayanan, sehingga suplay air bersih ke warga lancar. Dan pada PLN, hendaknya tidak ada pemadaman di saat dan selama puasa Ramadhan. Sebab, ini demi untuk kepentingan masyarakat ramai," pungkas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Listrik saat ini sering mati. Bayangkan saja di mess tempat saya tinggal itu sering mati listrik. Kalau saya ke kamar kecil susah karena lampu mati. Tempat saya itu kata orang banyak hantu walaupun saya belum pernah ketemu, kalau ada apa-apa dengan saya karena listrik mati waktu saya masuk kamar kecil, PLN yang harus bertanggungjawab," ungkap Pejabat sementara (Pjs) Bupati Sanggau, Moses Tabah.
Rakor yang dihadiri Kapolres Sanggau, AKBP Rachmat Kurniawan, Dandim 1204 Sanggau Letkol Inf Herry Purwanto, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sanggau, Imam, pejabat sementara Wakil Ketua DPRD, Hendrikus Bambang, para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, instansi vertikal, para Camat, Danramil dan Kapolsek se Kabupaten Sanggau.
Moses juga menyoroti kinerja PDAM Tirta Pancur Sanggau yang belum mampu memberikan pelayanannya kepada pelanggan, khususnya pengadaan air bersih.
"Kan air tinggal ngambil jak di sungai Kapuas, masak itupun masih susah. Alasannya mesin rusaklah, kasihan masyarakat dibuat seperti itu, padahal mereka bayar," sesalnya.
Moses berharap selama bulan puasa dan selanjutnya jangan ada lagi listrik sering mati dan air PDAM tak lancar.
"Harapan kita jangan lagi ada gangguan, kalau masih seperti ini masyarakat bisa marah, apalagi matinya pas umat Muslim lagi berbuka puasa atau lagi taraweh," ujar dia.
Sementara, Kapolres Sanggau AKBP Rachmat Kurniawan juga mengaku mendapatkan informasi dari masyarakat terkait masih belum maksimalnya kinerja PLN dan PDAM.
Untuk itu memasuki bulan suci Ramadhan, Kapolres meminta ke dua perusahaan ini bekerja maksimal untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Sanggau. Jangan sampai mengganggu ibadah Ramadhan.
"PDAM kita harapkan memaksimalkan pelayanan, sehingga suplay air bersih ke warga lancar. Dan pada PLN, hendaknya tidak ada pemadaman di saat dan selama puasa Ramadhan. Sebab, ini demi untuk kepentingan masyarakat ramai," pungkas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018