Pontianak  (Antaranews Kalbar) - PLN Wilayah Kalbar menargetkan hingga 2026, Independent Power Producer (IPP) Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kalbar mencapai 95 Megawatt (MW).

"EBT hadir melihat kebutuhan energi di masa depan. Pemerintah menekankan optimalisasi EBT tersebut dan di Kalbar akan ikut dalam optimalisasi tersebut," ujar General Manager PLN Wilayah Kalbar, Richard Safkaur di Pontianak, Minggu.

Richard menjelaskan bahwa pengembangan pembangkit EBT tetap mempertimbangkan keseimbangan antara suplai dan permintaan, kesiapan dan keekonomian.

"Dengan pemanfaatan EBT bagaimana juga agar biaya pokok produksi rendah sehingga masyarakat dapat mendapatkan listrik dengan harga terjangkau," papar dia.

Menurutnya Kalbar memiliki potensi yang besar dalam penerapan EBT untuk pembangkit listrik PLN. Ia mencontohkan seperti dari biomassa.

"Penerapan EBT kan tentu melihat potensi di daerah. Kalbar banyak kayu, sawit dan lainnya. Itu bisa untuk sumber EBT," kata dia.

Ia menyebutkan saat ini penggunaan EBT sebagai sumber pembangkit listrik PLN Kalbar porsi nya baru mencapai lima persen.

"Penerapan EBT di Kalbar memang masih rendah. Hal itu karena memang isu atau wacana untuk EBT itu sendiri kan masih baru. Sehingga wajar saja masih rendah," ujarnya di Pontianak, Senin.

Richard menjelaskan saat ini untuk sumber energi pembangkit mesin PLN masih didominasi pada penggunaan solar yakni hampir mencapai 70 persen.

"Penggunaan solar karena memang pembangkit yang ada masih pembangkit yang lama. Belum lagi dengan penerapan sistem kita yakni banyak sistem isolasi antar daerah," kata dia.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018