Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Kalimantan Barat, Maskendari menilai nama-nama Komisioner KPU Kalbar yang ditetapkan oleh KPU RI tidak representatif dan mengabaikan aspek sosiologis di Kalbar.

"Seperti kita tahu, Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan lima komisioner KPU Kalimantan Barat. Namun, Pemuda Katolik Komisariat Kalbar menilai nama-nama yang terpilih tidak representatif dan mengabaikan aspek sosiologis di Kalbar," kata Maskendari di Pontianak, Selasa.

Dirinya menilai KPU juga tidak demokratis dalam menetapkan komisioner di Kalbar. Pasalnya, menurut dia, komisioner yang baru ini memiliki risiko politik yang tinggi dan akan berdampak pada stabilitas politik di daerah.

"KPU RI tidak mempertimbangkan risiko politik ini dalam menentukan komisioner KPU Kalbar. Padahal, Polri dan Bawaslu menempatkan Kalbar sebagai satu dari tiga provinsi yang rawan stabilitas politiknya dan seharusnya KPU peka atas hal tersebut," tuturnya.

Maskendari menegaskan Pemuda Katolik secara tegas menolak keputusan KPU RI atas penetapan nama-nama komisioner KPU Kalbar yang baru ini. Karena itu, kata Maskendari, KPU RI meninjau ulang keputusannya terkait penetapan nama-nama tersebut.

Bila perlu, tegas Maskendari, KPU RI menganulir keputusan tersebut. "Kami berencana melakukan aksi atas ini karena keputusan KPU RI mengabaikan realitas politik di Kalbar dan kami menduga KPU RI ikut andil dalam menambah potensi kerawanan dalam politik lokal," katanya.

Kendati demikian, pihaknya tetap menghormati keputusan KPU RI atas penetapan nama-nama itu.

"Saya berharap, komisioner KPU Kalbar yang baru ini bisa bekerja secara profesional dan proporsional. Tetapi, kami ingatkan agar komisioner tidak bermain api," katanya.

Nama-nama komisioner KPU Provinsi Kalbar yang baru ditetapkan dan dilantik yakni Ramdan, Erwin Irawan, Trenggani, Mujiyo dan Zainab.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018