Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Tera ulang terhadap sejumlah SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum)  di Pontianak, guna menghindari praktik curang oleh pemilik SPBU terhadap konsumennya, kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Pontianak, Haryadi Tri Wibowo.

"Hari ini kami bersama Balai Standardisasi Metrologi Legal (BSML) Regional III, Banjarmasin melakukan tera ulang di sejumlah SPBU di Pontianak," kata Haryadi Tri Wibowo di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan, tera ulang ke SPBU penting untuk memastikan agar tidak ada pihak yang curang dalam ukuran, karena selisih sedikit saja bisa merugikan banyak pihak.

"Sehingga kalau terjadi selisih satu mili saja per liter, maka dampaknya bisa merugikan masyarakat sebagai konsumen," ungkapnya.

Ia menambahkan, dampak tersebut baru dari segi SPBU, belum terkait alat timbang lainnya, misal untuk ekspor, rumah sakit, pasar, atau emas. Dengan sudah didapatnya Cap Tanda Tera (CTT) dari Kementerian, UPT Kemetrologian Legal yang kini berada di bawah Diskumdag Pontianak pun sudah bisa bekerja.

"Intinya kami melakukan pembinaan, misalnya menemukan SPBU yang tidak sesuai standar maka dilakukan pembinaan, layangkan surat bahwa tidak standar dan distandar lagi, karena bisa saja hal itu juga tidak sengaja, dan mungkin karena ketidaktahuan," ujarnya.

Selain itu, kepastian tera dan tera ulang juga akan menciptakan keyakinan kepada konsumen dan membuat mereka percaya bahwa alat ukur yang dipakai itu benar.

"Dilakukannya pengawasan di SPBU, karena pemakaian BBM di bulan Ramadhan dan Lebaran nantinya akan meningkat, sehingga jangan sampai merugikan masyarakat sebagai konsumen," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Kemetrologian di BSML Regional III Banjarmasin, Ahmad Yani mengatakan, pihaknya bersama bersama Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, melakukan tera ulang di sejumlah SPBU di Pontianak.

"Hari ini kami melakukan tera ulang di SPBU Jalan 28 Oktober, alhamdulillah di sejumlah SPBU yang kami lakukan tera semua masih masuk toleransi," katanya.

 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018