Kayong Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat mengusulkan penambahan tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak di wilayah itu.
“Untuk mengatasi kelangkaan dan memastikan akses masyarakat terhadap BBM bersubsidi maka kami usulkan penambahan tiga SPBU,” kata Bupati Kayong Utara, Citra Duani di Sukadana, Jumat.
Ia mengatakan penambahan SPBU itu akan diprioritaskan bagi wilayah Terluar, Tertinggal dan Terdepan atau 3T di Kecamatan Teluk Batang, Simpang Hilir dan Sukadana.
Khusus untuk kebutuhan BBM jenis solar bagi nelayan, menurut Kepala Bagian Ekonomi dan SDA Kayong Utara, Ahkmad Subianto mengatakan masih terpenuhi.
Saat ini kata dia, kebutuhan terhadap BBM dipenuhi dari dua SPBU yang ada di Kecamatan Seponti yang diprioritaskan untuk petani dan Kecamatan Pulau Maya untuk nelayan.
Untuk kuota BBM khususnya solar bersubsidi di masing-masing SPBU 3T minimal 80 kiloliter. Namun saat ini baru berkisar 40 hingga 60 kiloliter saja.
Burhan, seorang nelayan mengatakan jika bahan bakar solar yang diperoleh saat ini cukup terjangkau dengan harga Rp6.800 per liter.
Ia mengatakan SPBU nelayan tersedia, mereka kesulitan mendapatkan BBM jenis solar tersebut. Sehingga mereka biasanya membeli dengan pengecer dengan harga jauh lebih mahal untuk menggerakkan mesin perahu.
"Biasanya dulu itu kami dapat harga sampai Rp15 ribu per liter, jadi kami harus menjual harga ikan juga cukup tinggi waktu itu,” katanya.