Pontianak (Antaranews Kalbar) - Harga Eceran Tertinggi (HET) daging ayam potong yang disepakati Asosiasi Agribisnis Perunggasan di Kota Pontianak dan sekitarnya, yakni Rp30 ribu/kilogram hingga Rp35 ribu/kilogram.

"Menurut data kami, hingga hari kelima bulan Ramadhan, belum terjadi peningkatan harga daging ayam potong di Pontianak," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak, Bintoro di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan, dua hari sebelumnya memang harga ayam di tingkat kandang sempat naik seribuan rupiah dari Rp25 ribu /kilogram naik menjadi Rp26 ribu/kilogram.

"Ketika sudah siap di pasar, ada dua harga, yakni kalau beli utuh Rp34 ribu/kilogram, tetapi kalau bersih, yakni tanpa kepala, dan kaki Rp33 ribu/kilogram," ungkapnya.

Ia memastikan harga daging ayam potong di Pontianak, harganya tidak akan lebih dari HET yang sudah ditetapkan bersama Asosiasi Agribisnis Perunggasan sebelumnya.

"Ada kesepakatan dari asosiasi, bahwa HET ayam Rp30 ribu/kilogram hingga Rp35 ribu/kilogram, apabila sampai lebih itu, saya akan lapor ke Satgas Pangan, kapolres Pontianak," tegasnya.

Sementara itu, untuk harga telur harganya Rp23 ribu/kilogram. Hanya saja dia menyayangkan banyak pedagang yang menjual per butir, dan jarang yang menjualnya dengan kiloan, padahal harga lebih murah.

Jika menggunakan satuan kilogram, untuk telur ayam ras standar satu telur hanya seharga sekitar Rp1.200 /butir, sementara kalau membeli dengan harga per butir bisa mencapai Rp1.500 /butir bahkan lebih, katanya.Budi Suyanto

 

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018