Sanggau (AntaraNews Kalbar) - Kapolres Sanggau AKBP Rachmat Kurniawan membeberkan betapa bahayanya ancaman virus terorisme yang berusaha merangsek  ditengah-tengah lingkungan masyarakat.
    "Kita mesti mewaspadai dan harus menjauhi virus - virus terorisme ini. Sangat berbahaya, virus - virus terorisme ini tidak hanya ada di Suriah, di Filipina. Tapi hati-hati bisa saja ada di sekitar kita, tak menutup kemungkinan terkadang - kadang juga makan dan minum bersama kita," ungkap Kapolres saat menyampaikan materi kuliah tujuh menit (kultum) shalat taraweh di Masjid Agung Al - Mu'awwanah Sanggau.
    Dihadapan ratusan jamaah, Kapolres menjelaskan ciri - ciri virus terorisme yang harus diwaspadai antara lain tidak adanya rasa nasionalisme. Contohnya ketika ada peringatan hari besar kenegaraan seperti 17 Agustus dia tidak mau menghormati, kemudian orang yang terserang virus ini selalu menutup diri dari dengan keluarganya.
    "Bahkan ada suatu kepercayaan di kalangan mereka apabila orang tuanya tidak sepaham maka dianggap kafir oleh mereka," ujar dia.
    Kemudian kata Kapolres, ciri-ciri lain adalah, anti sosial, suka membid'ah ibadah orang lain,  merasa paling benar, gemar mengkafir - kafirkan orang, intoleran terhadap perbedaan keyakinan, membenci organisasi Islam moderat, membenci ulama yang berbeda dengan mereka dan mendukung aksi - aksi ekstremis.
   "Kami harapkan, apa yang disampaikan ini dapat sama-sama kita pahami sebagai upaya bersama, agar tidak terjangkit virus - virus terorisme yang tidak hanya berbahaya bagi dirinya sendiri. Akan  tetapi juga bagi keamanan bangsa dan negara," pungkasnya.
    Usai menyampaikan kultum, Kapolres di dampingi Kasat Bimas dan Kapolsek Kapuas menyerahkan secara simbolis wakaf Al - Quran kepada pengurus Masjid Agung Al - Mu'awwanah Sanggau yang diwakili Kepala Seksi Urusan Ibadah Masjid Agung Sanggau, HM Ghundar.

 

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018