Amman (Antaranews Kalbar) - Tentara Suriah dan pasukan sekutu menggempur kawasan-kawasan yang dikuasai pemberontak di bagian barat daya negara itu sementara ribuan warga sipil menyelamatkan diri ke kawasan-kawasan oposisi yang lebih aman di sepanjang perbatasan Yordania dan Israel, kata pekerja bantuan dan pemberontak.

Mereka mengatakan ratusan kepala keluarga yang membawa barang-barang miliknya telah tiba dalam dua hari terakhir di kota Tayba dan Nataiyah, hanya beberapa kilomoter dari perbatasan yang dijaga ketat dengan Yordania.

Busra al Harir, Nahta, Maliha dan sejumlah kota kecil dan desa di sebelah timur kota Deraa telah digempur oleh tentara Suriah mulai pekan lalu. Gempuran tersebut menyasar kawasan-kawasan strategis yang dikuasai oposisi di wilayah perbatasan dengan Yordania dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Ribuan warga Suriah juga menyelamatkan diri ke desa Masahra dan Hara yang dikuasai oposisi di Provinsi Quneitra untuk kamp-kamp. Desa-desa tersebut terletak di garis depan dan berbatasan dengan Israel, lokasi artileri Suriah menghindari serangan, kata dua warga.

Ofensif tentara itu mengancam merusak zona de-eskalasi yang disetujui Amerika Serikat dan Rusia tahun lalu dan berisiko menarik Washington lebih dalam dalam perang itu.

Pada Sabtu, para pemberontak mengatakan mereka telah membalas beberapa usaha untuk menguasai desa-desa di kawasan Laja, sebuah wilayah vulkanik yang terletak antara Provinsi Deraa dan Provinsi Sweida, tempat sebagian besar bentrokan pasukan darat berlangsung sejauh ini.

"Tentara intensifkan serangannya dan meneruskan mobilisasinya di beberapa garis depan," kata Abu Bayan, kepala faksi Tentara Suriah Bebas Liwa Suquour al Jnoub.

Media negara melaporkan "para teroris" telah melancarkan serangan mortir atas desa Dama dan Shomara di kawasan Laja sementara beberapa desa yang terletak di sebelah barat kota Sweida yang dihuni kaum Druz jadi sasaran para pemberontak.

AS pada Kamis mengulangi lagi tuntutannya bahwa zona yang telah disepakati agar dihormati, memperingatkan Presiden Bashar Al Assad dan para sekutu Rusia-nya dari risiko pembalasan atas pelanggaran-pelanggaran.

Damaskus dituding memprakarsai serangan-serangan udara, roket dan artileri.

Barat daya merupakan wilayah yang strategis bagi Israel yang didukung AS. Israel telah meningkatkan serangan-serangan atas milisi dukungan Iran yang bersekutu dengan Bashar.

Yordania yang merupakan sekutu AS merasa cemas dengan eskalasi tersebut dan menyatakan pihaknya terlibat dalam diplomasi intensif dengan Washington dan Moskow untuk melestarikan zona tersebut dan mencegah konfrontasi lebih luas.

Kerajaan itu telah menanggung beban dengan menampung ratusan ribu pengungsi yang melarikan diri dari peperangan di Suriah, takut imbas pengungsi di sepanjang perbatasan jika pertempuran meningkat.

 

Pewarta: -

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018