Putussibau (Antaranews Kalbar) - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Barat, Muhammad mengatakan Kabupaten Mempawah rawan terjadi kecurangan saat pemungutan suara pada Pilkada Kalbar 2018 mendatang.
"Menurut pemetaan yang kami lakukan Kabupaten Mempawah rawan saat pemungutan suara mendatang," ungkap dia usai menghadiri apel siaga Panwaslu Kapuas Hulu di Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Minggu.
Selain Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kubu Raya juga rawan terjadi politik uang.
Kerawanan seperti itu, menurut dia perlu diantisipasi jangan sampai terjadi termasuk di Kapuas Hulu.
"Jadi tugas Panwaslu, Panwascam bersama dengan Panitia Pengawas Lapangan (PPL) melakukan patroli dengan membangun jaringan hingga tingkat desa," tegas dia.
Ia menambahkan, dalam melakukan pengawasan juga diutamakan pencegahan, agar tidak menjadi temuan.
Ia menegaskan dalam menjalankan tugas pengawasan Panwaslu beserta jajaran tidak boleh ragu - ragu atau pun takut.
Terutama saat pemungutan suara, apabila ada pemilih yang menggunakan hak pilih lebih dari satu kali, atau hak pilih di wakilkan maka, tugas pengawas menghentikan proses pemungutan suara di TPS, kemudian berikan rekomendasi kepada KPU agar dilakukan pemungutan suara ulang.
"Apa pun resikonya hentikan proses pemungutan suara apabila ada pemilih yang diwakilkan atau pun menggunakan hak pilih Lebih dari satu, namun koordinasi segera kepada petugas keamanan berwenang demi keamanan," ujarnya mengingatkan.
Dia mengajak semua pihak termasuk masyarakat turut serta melakulan pengawasan sehingga pelaksanaan Pilkada Kalbar benar - benar berkualitas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Menurut pemetaan yang kami lakukan Kabupaten Mempawah rawan saat pemungutan suara mendatang," ungkap dia usai menghadiri apel siaga Panwaslu Kapuas Hulu di Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Minggu.
Selain Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kubu Raya juga rawan terjadi politik uang.
Kerawanan seperti itu, menurut dia perlu diantisipasi jangan sampai terjadi termasuk di Kapuas Hulu.
"Jadi tugas Panwaslu, Panwascam bersama dengan Panitia Pengawas Lapangan (PPL) melakukan patroli dengan membangun jaringan hingga tingkat desa," tegas dia.
Ia menambahkan, dalam melakukan pengawasan juga diutamakan pencegahan, agar tidak menjadi temuan.
Ia menegaskan dalam menjalankan tugas pengawasan Panwaslu beserta jajaran tidak boleh ragu - ragu atau pun takut.
Terutama saat pemungutan suara, apabila ada pemilih yang menggunakan hak pilih lebih dari satu kali, atau hak pilih di wakilkan maka, tugas pengawas menghentikan proses pemungutan suara di TPS, kemudian berikan rekomendasi kepada KPU agar dilakukan pemungutan suara ulang.
"Apa pun resikonya hentikan proses pemungutan suara apabila ada pemilih yang diwakilkan atau pun menggunakan hak pilih Lebih dari satu, namun koordinasi segera kepada petugas keamanan berwenang demi keamanan," ujarnya mengingatkan.
Dia mengajak semua pihak termasuk masyarakat turut serta melakulan pengawasan sehingga pelaksanaan Pilkada Kalbar benar - benar berkualitas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018