Putussibau (Antaranews Kalbar) - Harga ayam potong di Pasar Pagi Putussibau, Kapuas Hulu saat ini tetap tinggi mencapai Rp45 ribu/kg seperti sejak bulan Ramadhan lalu.
"Harga ayam masih tetap Rp45 ribu/kg, karena kami pun membeli dari peternakan ayam sudah cukup mahal," kata salah satu penjual ayam Ayu (30) di Pasar Pagi Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Selasa.
Menurut Ayu, untuk harga normalnya biasa ayam potong itu hanya Rp35 ribu hingga Rp38 ribu/kg, dan terkadang didatangkan dari luar Kapuas Hulu seperti dari Sintang dan Sanggau.
Ia mengatakan menurut para peternak ayam yang ada di Putussibau harga pakan ayam juga mengalami kenaikan sehingga berpengaruh terhadap harga jual ayam.
"Jadi bukanya kami menaikkan harga sesuka hati, namun dari modal kami juga beli ayam sudah mahal, namanya dagang sedikit-sedikit ya pasti lah menjual diatas modal," ujar Ayu.
Sementara itu, salah satu pengunjung pasar pagi, Wahyuni Yanti (34) mengatakan harga sejumlah sembako memang ada yang mengalami kenaikan sejak bulan Ramadhan.
Dia pun merasa aneh, harga ayam itu tidak kunjung turun, meskipun tidak terlalu dikeluhkan warga namun setidaknya harga sejak Lebaran hingga saat ini mestinya turun.
"Emang aneh masa sejak bulan puasa sudah naik, sampai sekarang tidak turun-turun harganya," kata Yanti.
Dirinya berharap ada langkah dari pihak terkait seperti Dinas Perdagangan agar meninjau secara langsung serta dapat mengontrol harga sejumlah sembako di pasar.
"Kenaikan harga itu mesti diatasi, jangan sampai ujung - ujungnya harga tidak turun malah merangkak naik," ucap Yanti.
Baca juga: Harga ayam potong di Kayong capai Rp42 ribu/kg
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Harga ayam masih tetap Rp45 ribu/kg, karena kami pun membeli dari peternakan ayam sudah cukup mahal," kata salah satu penjual ayam Ayu (30) di Pasar Pagi Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Selasa.
Menurut Ayu, untuk harga normalnya biasa ayam potong itu hanya Rp35 ribu hingga Rp38 ribu/kg, dan terkadang didatangkan dari luar Kapuas Hulu seperti dari Sintang dan Sanggau.
Ia mengatakan menurut para peternak ayam yang ada di Putussibau harga pakan ayam juga mengalami kenaikan sehingga berpengaruh terhadap harga jual ayam.
"Jadi bukanya kami menaikkan harga sesuka hati, namun dari modal kami juga beli ayam sudah mahal, namanya dagang sedikit-sedikit ya pasti lah menjual diatas modal," ujar Ayu.
Sementara itu, salah satu pengunjung pasar pagi, Wahyuni Yanti (34) mengatakan harga sejumlah sembako memang ada yang mengalami kenaikan sejak bulan Ramadhan.
Dia pun merasa aneh, harga ayam itu tidak kunjung turun, meskipun tidak terlalu dikeluhkan warga namun setidaknya harga sejak Lebaran hingga saat ini mestinya turun.
"Emang aneh masa sejak bulan puasa sudah naik, sampai sekarang tidak turun-turun harganya," kata Yanti.
Dirinya berharap ada langkah dari pihak terkait seperti Dinas Perdagangan agar meninjau secara langsung serta dapat mengontrol harga sejumlah sembako di pasar.
"Kenaikan harga itu mesti diatasi, jangan sampai ujung - ujungnya harga tidak turun malah merangkak naik," ucap Yanti.
Baca juga: Harga ayam potong di Kayong capai Rp42 ribu/kg
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018