Pontianak (Antaranews Kalbar) -Ketua DPD Persatuan Forum Komunikasi Pemuda Melayu (PFKPM) Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Nugra Irianta Denasurya menilai sudah selayaknya kabupaten yang mayoritas berpenduduk suku melayu memiliki rumah adat melayu.

"Kita bangsa melayu di Sambas merupakan kiblat dan roh melayu di Kalimantan Barat. Namun ternyata kita tidak memiliki rumah melayu. Karena itu, kami DPD PFKPM Sambas berkomitmen untuk mendorong agar rumah khusus orang melayu atau rumah melayu berdiri di daerah ini," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Selasa.

Ia mengatakan hadirnya rumah melayu tentu bisa menjadi simbol keberadaan dan peradaban bangsa Melayu di Sambas.

Baca juga: MABM Mempawah Apresiasi Pelestarian Rumah Adat Turun-Temurun

"Kita bangsa terbesar di Sambas. Namun, kembali lagi tidak memiliki simbol yang menunjukkan indentitas kita sendiri. Kita kabupaten yang merupakan salah satu daerah yang tidak memiliki rumah melayu padahal bangsa melayu mayoritas," papar dia.

Nugra yang akhir Juni terpilih bagai ketua baru PFKPM tersebut berharap ke depan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai ketua membutuhkan bimbingan, saran dan masukukan dari semua pihak.

"Sehingga secara organisasi dan untuk melayu pada umumnya kian maju dan memberikan kontribusi bagi daerah dan bangsa," harapnya.

Baca juga: Pemkot Pontianak Harapkan Kampung Budaya Dongkrak Wisman

Sementara itu, Wakil ketua Umum DPP PFKPM, Muhammad Chandra Jamaluddin dengan kepengurusan baru bagaimana membentuk pemuda pemuda melayu yang berkualitas dan berkelas, cerdas serta mampu untuk membangun peradaban masyarakat melayu yang menjadi lebih maju ke depannya.

"Perlu dipahami melayu harus perekat dan menjadi kelompok masyarakat yang terdepan di dalam memberikan satu pengajaran dan penjelasan kepada masyarakat lain bagaimana seharusnya kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara," jelas dia.

 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018