Pontianak, 12/7 (Antara) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalimantan Barat menyatakan, pihaknya bersama instansi terkait secara rutin dan gencar mensosialisasikan penggunaan bright gas 5,5 kilogram atau elpiji nonsubsidi bagi masyarakat di yang ada di Kalbar.
      "Dalam waktu dekat, kami juga akan merangkul Pemkab Bengkayang dalam mensosialisasikan penggunaan bright gas kepada kalangan ASN (aparatur sipil negara) di lingkungan Pemkab Bengkayang tersebut," kata Sales Eksekutif LPG Pertamina Wilayah Pontianak, Sandy Rahadian saat dihubungi di Pontianak, Kamis.
       Ia menjelaskan, untuk waktu pelaksanaan sosialisasinya tinggal menunggu jadwal dari instansi terkait di lingkungan Pemkab Bengkayang.
      "Sebelumnya, kami juga telah melakukan sosialisasi penggunaan gas nonsubsidi kepada para ASN di lingkungan Pemkot Singkawang, yang juga mendapat sambutan positif dari pemerintah setempat," ujarnya.
      Sebelumnya, Marketing Branch Manager Pertamina Kalbarteng Teuku Johan Miftah mengatakan, gencarnya sosialisasi bright gas, agar elpiji subsidi atau elpiji tabung tiga kilogram memang benar-benar digunakan oleh masyarakat yang berhak menggunakannya.
      Johan menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah kabupaten/kota di Kalbar pada gerakan sadar subsidi, yakni agar elpiji subsidi digunakan oleh masyarakat yang berhak dengan beralih kepada elpiji nonsubsidi, salah satunya bright gas 5,5 kilogram tersebut.
       "Tugas kami dalam hal penyedia elpiji subsidi bagi kebutuhan masyarakat, dan kami berkomitmen penuh untuk mendistribusikan dari supply point sampai titik-titik pangkalan sesuai dengan kuota yang ditetapkan pemerintah," ungkap Johan.
       Ia menambahkan, elpiji subsidi memang diperuntukkan untuk sektor rumah tangga yang tidak mampu, dan usaha mikro sesuai dengan aturan pemerintah dengan melihat dari omzetnya maksimal Rp300 juta per tahun atau Rp800 ribu per hari.
       "Dan kami berkomitmen untuk distribusi elpiji subsidi sesuai dengan jumlah atau kuotanya," ujarnya.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018