Pontianak (Antaranews Kalbar) - Perusahaan Perkebunan Sinarmas Kalimantan Barat menargetkan, bebas katarak bagi masyarakat yang bermukim di sekitar perusahaan Sinarmas.
    CEO Perusahaan Perkebunan Sinarmas wilayah Kalbar, Susanto dalam keterangan tertulisnya, di Pontianak, Kamis, mengatakan, bantuan operasi katarak bagi masyarakat yang bermukim di sekitar perusahaan, merupakan program kepedulian sosial (CSR) bagi masyarakat.
    Ia menjelaskan, program ini merupakan salah satu dari program yang dicanangkan oleh perusahaan untuk bebas katarak, bebas bibir sumbing dan bebas hernia bagi masyarakat dalam radius lima kilometer dari wilayah kerja perusahaan.
    "Tahun 2018 ini, berdasarkan hasil pendataan di tiga kecamatan, yakni Suhaid, Semitau dan Silat Hilir di Kabupaten Kapuas tersebut sekitar 100 lebih penderita katarak yang akan dibantu operasi. Ini sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian kami kepada masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan, sehingga kehadiran perusahaan memberikan manfaat dan bisa ikut membantu masyarakat yang membutuhkannya," kata Susanto.
 
CEO Perkebunan Sinarmas mendampingi warga yang akan berangkat mengikuti operasi katarak gratis di Kabupaten Sintang (istimewa)

    Agar mendapatkan pengobatan warga yang menderita katarak mengusulkan ke perusahaan yang kemudian dilakukan survei oleh relawan pemerhati Tzu Chi Sinarmas.
    "Jadi tidak langsung, ada dokter yang memeriksa apakah benar itu penyakit katarak. Jika benar apakah sehat menjalani operasi, misalnya tidak menderita diabetes atau tekanan darah tinggi atau punya penyakit jantung dan lainnya, dan tahapan ini mesti dilalui masyarakat," katanya.
    Jika pasien tersebut, menderita penyakit katarak dan bisa dilakukan tindakan operasi maka pengobatannya dilanjutkan, perusahaan akan mengurus mereka dan menanggung semua biaya operasi sampai selesai atau gratis, katanya.
    Menurut dia, program operasi katarak gratis ini, sudah lama dijalankan Sinarmas. Bakti sosial yang dilakukan perusahaan ini ternyata sangat dibutuhkan warga desa.
    "Sebab sebagian besar mereka yang ikut operasi katarak ini sehari-harinya bekerja sebagai petani. Dan beranggapan ini penyakit mata biasa sehingga menyebabkan mereka menderita penyakit ini cukup lama, empat hingga tujuh tahun," kata Susanto.
    Masayarakat yanbg mendapatkan bantuan operasi katarak gratis, tersebut merupakan program CSR bidang kesehatan anak perusahaan perkebunan Sinarmas yang beroperasi di tiga kecamatan tersebut, adalah PT Kartika Prima Cipta (Suhaid), PT Paramitra Intanusa Pratama (Semitau), dan PT Persada Graha Mandiri (Silat Hilir) bekerjasama dengan Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia perwakilan Sinarmas.
 
dokter melakukan operasi terhadap pasien katarak. Perusahaan Perkebunan Sinarmas menargetkan bebas katarak lima kilometer dari wilayah perusahaan (istimewa)

    Program tersebut, mendapat sambutan baik dari warga. "Kalau tidak karena bantuan perusahaan seperti ini, mungkin dua mata saya sudah buta," kata Temanggung Kecamatan Silat Hilir, Matius Rajang.
    "Untuk satu mata saja biaya operasinya sekitar Rp7 juta, apalagi dua mata saya kena katarak. Bisa belasan juta, tapi saya bersyukur ada bantuan kesehatan dari perusahaan," ungkap Matius. 
    Matius sendiri sudah merasakan manfaat dari program operasi katarak gratis ini, karena sebelum mengikuti operasi katarak, dirinya tidak bisa membantu masyarakat. 
    "Sebelumnya saya tidak bisa membawa sepeda motor, setelah satu mata berhasil dioperasi, baru bisa kembali membawa sepeda motor, sehingga membantu masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan," ujarnya.
    Hal senada juga diakui oleh Safrial. Ia berharap setelah operasi penglihatannya kembali normal. "Sudah delapan bulan saya menderita katarak, semoga dengan operasi gratis ini mata saya sembuh dan bisa bekerja secara normal," ungkap Safrial sambil menunggu antrian untuk operasi. 
    Harapan untuk sembuh juga diungkapkan Dayang Nila Kusuma. Wanita ini juga ikut dalam program operasi katarak gratis dari Sinarmas.
    "Tetangga yang memberitahu ada operasi katarak gratis. Dan saya ditawarkan untuk ikut, karena sudah setahun ini mata saya katarak," cerita warga Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Suhaid itu.
    Dayang berharap setelah menjalani operasi katarak penglihatannya kembali normal. Pekerjaan sehari-harinya di kebun pun tak sulit lagi dilakoninya. "Terima kasih Sinarmas, bantuan ini sangat berharga bagi kami," katanya.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018