Pontianak (Antaranews Kalbar) -Kepala Divisi Regional Bulog Kalbar, Sabaruddin Amrullah mengatakan penyaluran beras dari Bulog hingga kini sudah mencapai 17,2 juta kilogram

"Penyaluran yang ada terdiri dari operasi pasar sebanyak 4,6 juta kilogram untuk beras jenis medium dan penjualan di luar operasi pasar sebanyak 1,6 juta untuk jenis premium," ujarnya di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan dengan penyaluran beras yang maksimal dari Bulog memberikan dampak pada tingkat inflasi di Kalbar.

Menurut dia, berdasarkan data yang dikeluarkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Kalbar bahwa beras pada Juni 2018 justru mengalmi deflasi sebesar 0,02 persen.

"Artinya jika dikaitkan dengan tingkat inflasi yang ada, penyaluran beras memberikan kontribusi positif bahwa penugasan pemerintah berhasil," kata dia.

Ia menjelaskan bahwa terjaganya harga di pasar tidak terlepas juga dari kebijakan Harge Eceran Tertinggi (HET). HET merupakan regulasi yang mempu membatasi permainan harga dan lainnya.

"Regulasi HET sangat tepat agar harga bares terkendali. Itu selain menguntungkan petani, konsumen juga termasuk penjual itu sendiri," kata dia.

Peranan Satgas Pangan, menurut dia, juga turut membantu sehingga beras deflasi. Artinya sudah ada sinergi mulai dari regulasi, opartor dan pengawasan.

"Kita selaku operator yang ditugaskan pemerintah terus memaksimalkan peran teruntama untuk operasi pasar. Kita akan ikut menstabilkan harga dengan stok dan harga yang dijual itu sendiri. Bukan hanya beras namun seperti gula dan lainnya. Pada Juni juga gula juga deflasi," papar dia.



 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018