Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, membangun rumah sakit pratama di Teluk Keramat untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Rumah sakit itu dibangun di Desa Puringan, Kecamatan Teluk Keramat untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di beberapa kecamatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Fatah Maryunani saat dihubungi di Sambas, Sabtu.
Ia menjelaskan selama ini masyarakat di beberapa desa daerah tersebut hanya mengandalankan pelayanan kesehatan di Sekura.
Pelayanan selama ini hanya di Sekura, dan karenanya pasien yang dirujuk biasanya terkendala faktor penyeberangan apalagi pada tengah malam, katanya.
"Target kami tentu mengurangi angka kematian ibu dan bayi karena selama ini di sana banyajk kasus keterlambatan ke rumah sakit rujukan. Mudah-mudahan dengan adanya rumah sakit di sana, hal itu bisa dihindari," katanya.
Menurut Fatah, di rumah sakit pratama tidak ada kelas, tetapi fasilitas pelayanannya tidak berbeda dengan di rumah sakit daerah.
Pembangunann rumah sakit tersebut mengacu pada perpres, fasilitasnya lengkap mulai dari poli umum, bangsal bedah, bangsal anak dan lain sebagainya.
"Pokoknya lengkap seperti rumah sakit daerah, cuma tempat tidurnya hanya 50 unit, nonkelas, luas bangunan disiapkan lima hektare untukn gedung, halaman dan taman. Tahun depan sudah operasional setelah itu kami perluas," jelasnya.
Ditargetkan pembangunannya selesai tahun ini dan mulai dioperasikan awal Juli 2019.
Pembangunan rumah sakit tersebut?dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi.
"Jumlah total sebesar Rp46 miliar. Sebanyak Rp14 miliar untuk alat kesehatan dan sisanya untuk pembangunan fisik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Rumah sakit itu dibangun di Desa Puringan, Kecamatan Teluk Keramat untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di beberapa kecamatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Fatah Maryunani saat dihubungi di Sambas, Sabtu.
Ia menjelaskan selama ini masyarakat di beberapa desa daerah tersebut hanya mengandalankan pelayanan kesehatan di Sekura.
Pelayanan selama ini hanya di Sekura, dan karenanya pasien yang dirujuk biasanya terkendala faktor penyeberangan apalagi pada tengah malam, katanya.
"Target kami tentu mengurangi angka kematian ibu dan bayi karena selama ini di sana banyajk kasus keterlambatan ke rumah sakit rujukan. Mudah-mudahan dengan adanya rumah sakit di sana, hal itu bisa dihindari," katanya.
Menurut Fatah, di rumah sakit pratama tidak ada kelas, tetapi fasilitas pelayanannya tidak berbeda dengan di rumah sakit daerah.
Pembangunann rumah sakit tersebut mengacu pada perpres, fasilitasnya lengkap mulai dari poli umum, bangsal bedah, bangsal anak dan lain sebagainya.
"Pokoknya lengkap seperti rumah sakit daerah, cuma tempat tidurnya hanya 50 unit, nonkelas, luas bangunan disiapkan lima hektare untukn gedung, halaman dan taman. Tahun depan sudah operasional setelah itu kami perluas," jelasnya.
Ditargetkan pembangunannya selesai tahun ini dan mulai dioperasikan awal Juli 2019.
Pembangunan rumah sakit tersebut?dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi.
"Jumlah total sebesar Rp46 miliar. Sebanyak Rp14 miliar untuk alat kesehatan dan sisanya untuk pembangunan fisik," katanya.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018