London (Antaranews Kalbar) - Seorang pria mengendarai mobil dengan sengaja ke arah pejalan kaki dan pengendara sepeda pada Selasa sebelum menabrakkannya ke penghalang di luar gedung parlemen Inggris, kata polisi.
Tiga orang menderita luka-luka dalam kejadian tersebut. Pengemudi itu, pria berusia sekitar 20 tahun, ditangkap petugas bersenjata di tempat kejadian beberapa saat kemudian. Ia tidak kooperatif dengan reserse, kata kepala polisi kontra-terorisme Inggris.
"Mengingat bahwa hal itu tampaknya tindakan sengaja, metode, dan ini tempat ikonik, kami memperlakukannya sebagai tindakan teroris," kata Asisten Komisioner London, Neil Basu, kepada wartawan.
Pada Maret 2017, Khalid Masood, 52 tahun, membunuh empat orang di dekat Westminster Bridge dan menikam hingga mati seorang polisi tidak bersenjata di halaman parlemen sebelum ditembak mati.
Itu serangan pertama dari lima serangan di Inggris tahun lalu yang polisi persalahkan atas terorisme, tiga di antara serangan tersebut melibatkan kendaraan yang digunakan sebagai senjata.
Basu mengatakan tersangka dalam insiden Selasa itu berada dalam tahanan tetapi tidak bekerja sama dengan reserse. Walaupun dia secara resmi teridentifikasi, pria itu diyakini tidak dikenal oleh pasukan keamanan, kata Basu.
BBC, yang mengutip sumber-sumber yang tak disebutkan namanya, mengatakan pria itu berasal dari kawasan Birmingham, Inggris tengah, dan sementara tak dikenal oleh lembaga mata-mata M15 atau jejaring kontra terorisme Inggris, polisi mengenalinya.
"Sampai sebatas penyelidikan saat ini, belum ada tersangka lain di tempat kejadian perkara teridentifikasi atau dilaporkan ke polisi," ujar Basu, "Tak ada bahaya lebih lanjut atas dasar info intelijen kepada warga London atau di lain tempat di Inggris terkait insiden ini."
Polisi mengatakan sebuah mobil Ford Fiesta warna perak dikemudikan melintasi para pengendara sepeda dan pejalan kaki pada pagi hari yang sibuk sebelum menabrak penghalang di depan Gedung Parlemen pada pukul 0637 GMT (pukul 13.37 WIB).
Pria itu ditahan atas kecurigaan pelanggaran terorisme dan tdak ditemukan senjata, kata Basu.
Dua pria dibawa ke rumah sakit dan seorang wanita masih menerima perawatan karena cedera serius.
Petugas bersenjata berdatangan ke tempat kejadian itu dan menutup kawasan luas di sekitar gedung parlemen di London tengah tersebut, yang biasanya penuh dengan wisatawan dan pekerja pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018