Pontianak (Antaranews Kalbar) - Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Keluarga Berencana Singkawang meminta kebijakan dari sekolah untuk menutup kantin sementara terutama kepada sekolah-sekolah yang sudah ada kasus yang dicurigai terserang virus Hepatitis A.
"Kita minta kebijakan dari sekolah untuk melakukan penutupan sementara," kata Kepala Dinkes dan Keluarga Berencana Singkawang, A Kismed di Singkawang, Senin.
Menurutnya, penutupan itu karena pihaknya khawatir anak-anak yang terserang itu sumbernya berasal dari kantin.
"Kebijakan menutup kantin sementara sampai isu ini benar-benar reda," pesannya.
Sampai hari ini, pihaknya mencatat sudah ada sebanyak 50 penderita yang di curigai mengalami Hepatitis A yang telah menyebar di lima Kecamatan yang ada di Kota Singkawang.
Bahkan sudah ada penderita yang menjalani rawat inap seperti di Rumah Sakit Vincentius, Abdul Aziz dan DKT.
"Tujuh orang sedang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Abdul Aziz, 12 orang di rawat di Rumah Sakit Vincentius dan satu orang di Rumah Sakit DKT. Sementara sisanya masih menjalani rawat jalan di rumah masing-masing," ujarnya.
Menurutnya, dari 50 orang yang di curigai mengalami Hepatitis A, sebagian besar merupakan orang dewasa dan anak-anak usia sekolah.
Terkait dengan kasus ini, dia pun mengimbau kepada masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, tapi selalu waspada. Untuk menghindari penyebaran virus tersebut terapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Cegah anak agar tidak jajan sembarangan di luar rumah. Bila perlu, bekali anak makanan dan minuman saat mau berangkat ke sekolah," pesannya.
Kemudian, sebelum dan sesudah beraktivitas upayakan tangan di cuci bersih-bersih pakai sabun.
"Kalau masak air pastikan air yang di masak betul-betul bersih dan matang. Jangan sewaktu mendidih langsung dimatikan, tapi biarkan dulu selama 5 sampai 10 menit baru matikan kompornya," pintanya.
Secara terpisah Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mendukung langkah-langkah yang diambil Dinas Kesehatan.
"Jika memang didapati ada siswa dari sekolah yang terserang virus ini, saya minta kantin yang ada di sekolahnya ditutup sementara," katanya.
Atau bisa juga kepada kantin yang ada di sekolah tersebut meningkatkan kebersihan terutama kepada makanan dan minuman yang dijual.
"Artinya dia masih boleh buka, tapi Dinkes yang akan mencari tahu dari mana sumber air yang dijualnya maupun alat peralatan yang digunakan untuk berjualan apakah air untuk tempat cuci piring yang digunakan juga sudah benar-benar bersih," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Kita minta kebijakan dari sekolah untuk melakukan penutupan sementara," kata Kepala Dinkes dan Keluarga Berencana Singkawang, A Kismed di Singkawang, Senin.
Menurutnya, penutupan itu karena pihaknya khawatir anak-anak yang terserang itu sumbernya berasal dari kantin.
"Kebijakan menutup kantin sementara sampai isu ini benar-benar reda," pesannya.
Sampai hari ini, pihaknya mencatat sudah ada sebanyak 50 penderita yang di curigai mengalami Hepatitis A yang telah menyebar di lima Kecamatan yang ada di Kota Singkawang.
Bahkan sudah ada penderita yang menjalani rawat inap seperti di Rumah Sakit Vincentius, Abdul Aziz dan DKT.
"Tujuh orang sedang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Abdul Aziz, 12 orang di rawat di Rumah Sakit Vincentius dan satu orang di Rumah Sakit DKT. Sementara sisanya masih menjalani rawat jalan di rumah masing-masing," ujarnya.
Menurutnya, dari 50 orang yang di curigai mengalami Hepatitis A, sebagian besar merupakan orang dewasa dan anak-anak usia sekolah.
Terkait dengan kasus ini, dia pun mengimbau kepada masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, tapi selalu waspada. Untuk menghindari penyebaran virus tersebut terapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Cegah anak agar tidak jajan sembarangan di luar rumah. Bila perlu, bekali anak makanan dan minuman saat mau berangkat ke sekolah," pesannya.
Kemudian, sebelum dan sesudah beraktivitas upayakan tangan di cuci bersih-bersih pakai sabun.
"Kalau masak air pastikan air yang di masak betul-betul bersih dan matang. Jangan sewaktu mendidih langsung dimatikan, tapi biarkan dulu selama 5 sampai 10 menit baru matikan kompornya," pintanya.
Secara terpisah Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mendukung langkah-langkah yang diambil Dinas Kesehatan.
"Jika memang didapati ada siswa dari sekolah yang terserang virus ini, saya minta kantin yang ada di sekolahnya ditutup sementara," katanya.
Atau bisa juga kepada kantin yang ada di sekolah tersebut meningkatkan kebersihan terutama kepada makanan dan minuman yang dijual.
"Artinya dia masih boleh buka, tapi Dinkes yang akan mencari tahu dari mana sumber air yang dijualnya maupun alat peralatan yang digunakan untuk berjualan apakah air untuk tempat cuci piring yang digunakan juga sudah benar-benar bersih," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018