Pontianak  (Antaranews Kalbar) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalbarteng menyatakan kesiapan dalam memberlakukan program digitalisasi nozzle BBM di SPBU-SPBU di provinsi itu.

"Untuk program digitalisasi di SPBU kita secara korporat baru mulai atau tahapan awal, sehingga kami di sini masih menunggu arahan dari pusat untuk penerapannya di daerah," kata Branch Manager Marketing Pertamina Kalbarteng, Teuku Johan Miftah di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan, hingga saat ini program digitalisasi SPBU di wilayah Kalbar dan Kalteng masih belum dimulai, karena menunggu arahan dari pusat untuk implementasinya di daerah-daerah, termasuk di Kalbar.

Sehingga, menurut dia, pada prinsipnya pihaknya siap memberlakukan program digitalisasi nozzle BBM di SPBU-SPBU di Kalbar dan Kalteng.

Sebelumnya, sebanyak 5.518 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia akan terpasang digitalisasi nozzel atau selang yang berfungsi merekam data deteksi secara digital.

Hal tersebut merupakan program dari Kementerian ESDM melalui Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama PT Pertamina (Persero) yang menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Pemasangan ini dilakukan demi mendata BBM tertentu (solar) dan BBM Khusus penugasan (premium) supaya lebih presisi sekaligus mencegah adanya kecurangan yang dilakukan oleh lembaga penyalur.

"Sebelum ada digitalisasi ini, kami melakukan pelaporan tiap bulanan, lalu kami lakukan uji petik dari angka dari laporan badan usaha, terjun ke lapangan untuk verifikasi volume. Pengumpulan data ini kan butuh waktu. Harapannya dengan adanya digitalisasi ini sangat membantu dua belah pihak untuk memverifikasi," ujar Anggota Komite BPH Migas Saryono Hadiwidjojo.

Sistem kerja digitalisasi, imbuh Saryono, pada prinsipnya akan dilakukan konversi dari jumlah liter yang disalurkan menjadi format elektronik.

Format ini dikirim ke satu pusat data, dari seluruh 5.518 SPBU tersebut. Setelah itu, data akan dibuat laporan dan analisis yang membantu BPH Migas untuk melakukan pengawasan dan pengendalian.

Rencananya, digitalisasi nozzle di 5.518 dari 7.415 SPBU milik Pertamina akan terpasang pada akhir tahun 2018. Optimisme tersebut berdasarkan komitmen yang ditunjukkan oleh Pertamina.

 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018