Pontianak (Antaranews Kalbar) - Jumlah pasien yang diduga terkena penyakit Hepatitis A di Kota Singkawang, terus meningkat.

"Sebelum terdata sebanyak 50 orang, kini bertambah menjadi 74 orang. Dalam waktu yang sangat singkat, penyebarannya melonjak tajam," kata Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, Kismed, Selasa.

Di dunia kesehatan, memandangnya jika kasus ini sudah kejadian luar biasa (KLB) di Kota Singkawang. Bahkan tiga di antaranya, sudah dinyatakan positip Hepatitis A.

Dia mengatakan, setiap penderita yang datang menunjukkan gejala yang sama, kemudian dari pemeriksaan sederhana terhadap fungsi hati juga sudah menunjukkan ke arah Hepatitis A, maka Suspect (kecurigaan) ini sangat kuat.

"Hanya, untuk lebih pastinya harus dilakukan pemeriksaan labroratorium terhadap virusnya," tuturnya.

Kemudian, untuk mengetahui penyebab pastinya penyebaran virus ini, pihaknya pun telah melakukan pengambilan sampel air ke beberapa sekolah dan rumah tangga.

Bahkan pengambilan sampel juga tidak luput dilakukan terhadap sumber air baku PDAM di Tirtasari Roban maupun Semelagi.

Dalam pengambilan sampel itupun pihaknya selipkan edukasi ke masyarakat sebagai upaya memutus mata rantai penularan ke masyarakat.

Alasan diambilnya sampel air dari berbagai tempat, karena dirinya ingin tahu apakah air yang digunakan untuk konsumsi bersih atau tidak.

tuk itu, kita ambil airnya untuk sampel," jelasnya.

Kepada masyarakat Singkawang, diimbau untuk selalu berhati-hati dalam mengambil sumber air untuk konsumsi. "Haruslah diambil dari sumber yang terjamin kebersihannya," pesannya.

Kemudian, saat memasak air upayakan air yang dimasak itu betul-betul mendidih. "Artinya jika air sudah mendidih lewatkan 5 sampai 10 menit, baru matikan kompornya. Jangan begitu mendidih langsung dimatikan kompornya," pintanya.

Kemudian pada saat mencuci piring dan gelas yang kotor, usahakan dicuci dengan air yang bersih.

Mengenai sampel air yang diambil, akan pihaknya koordinasikan ke Dinkes Provinsi Kalbar apakah bisa dikirim untuk diuji. Dan kalau dapat biayanya bisa ditanggung oleh pemerintah pusat.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018