Pontianak  (Antaranews Kalbar)- Pemerintah Kota Singkawang bekerja keras mencapai target cakupan imunisasi campak-rubella (Measles-Rubella/MR) karena hingga 17 September cakupan program vaksinasi belum sampai 50 persen.

"Makanya ini harus terus kita kejar," kata Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie di Singkawang, Rabu.

Pemerintah Kota, ia menjelaskan, berusaha meningkatkan cakupan imunisasi MR antara lain dengan menggencarkan sosialisasi ke para kepala sekolah dan guru, camat, lurah dan warga mengenai pentingnya imunisasi itu bagi kesehatan anak.

"Jadi kita harapkan kepada para guru, bisa menjadi perpanjangan tangan kita untuk dapat menyosialisasikannya lagi ke anak-anak sekolah supaya apa yang menjadi target kita secara nasional bisa tercapai," katanya.

Baca juga: Singkawang terus galakkan imunisasi MR

Ia mengatakan pemerintah kota berupaya memastikan semua anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun di Singkawang mendapatkan imunisasi MR.

"Sehingga Kota Singkawang ini bisa meminimalisir bahkan tidak ada kasus campak-rubella yang menimpa warga kita," katanya.

Pemerintah Kota Singkawang mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk menyukseskan program imunisasi MR yang menurut rencana dilaksanakan sampai akhir September 2018.

Wali Kota meminta Dinas Kesehatan terus menyosialisasikan risiko bagi anak yang tidak mendapatkan vaksinasi MR.

"Dengan begitu akan membuka pikiran mereka untuk mau mendapatkan imunisasi," katanya.

Baca juga: Capaian imunisasi MR Kalbar 36,12 persen

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang A Kismed mengatakan hingga 17 September cakupan program imunisasi MR baru 46 persen.

"Harusnya saat ini sudah mencapai 95 persen," katanya.

Oleh karena itu dia mengharapkan para kepala sekolah, guru dan aparat kecamatan hingga kelurahan mendukung upaya peningkatan cakupan program imunisasi.

"Intinya setiap hari akan kita laksanakan terus imunisasi MR, khususnya kepada anak-anak sekolah yang sempat menolak kemarin, kepada kepala sekolah maupun guru-guru diharapkan juga bisa mendukung hal ini," katanya.

Sebagian warga sempat menyampaikan keberatan anaknya mengikuti program imunisasi MR menyusul polemik mengenai kehalalan produk vaksin MR yang digunakan dalam kampanye imunisasi.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma`ruf Amin mengatakan MUI telah membolehkan penggunaan vaksin MR, dan menyatakan bahwa orangtua wajib mengimunisasikan anaknya karena menurut Kementerian Kesehatan kondisinya darurat.



 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018