Pontianak (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) melakukan evaluasi yang melibatkan dinas kesehatan dari 14 kabupaten/kota untuk membahas upaya pencapaian target Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2024.
"Kami mengadakan pertemuan ini untuk menggali upaya percepatan cakupan imunisasi yang telah dan perlu dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Tujuannya adalah menurunkan angka penyakit dan memastikan semua anak mendapatkan perlindungan yang maksimal," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kalbar, Endang Maman Sudirman di Pontianak, Sabtu.
Pada evaluasi tersebut,pihaknya menekankan pentingnya akselerasi cakupan imunisasi untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Dalam upaya mencapai target imunisasi nasional sebesar 95 persen, Maman menyebutkan bahwa masih ada sejumlah tantangan yang harus diatasi. Cakupan imunisasi di Kalbar untuk putaran pertama saat ini mencapai 82,2 persen, sedangkan untuk putaran kedua baru mencapai 64,8 persen.
"Ada sejumlah kendala yang kami hadapi, termasuk kampanye hitam tentang vaksin yang menyebabkan orang tua enggan mengizinkan anak-anak mereka untuk diimunisasi," tuturnya.
Masalah ini disebabkan oleh kekhawatiran yang diwariskan secara turun temurun bahwa vaksinasi dapat menimbulkan efek samping, yang masih menjadi penghalang utama dalam mencapai target imunisasi nasional.
Dinas Kesehatan Kalbar bersama dinas kesehatan kabupaten/kota telah melaksanakan berbagai strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya imunisasi dasar. Imunisasi dasar, termasuk polio, hepatitis B, dan BCG, adalah langkah penting untuk memberikan perlindungan pada anak-anak usia 0-7 tahun.
"Imunisasi berfungsi untuk melindungi masyarakat, terutama bayi dan balita, dari penyakit yang dapat dicegah. Kami terus berupaya memberikan edukasi kepada orang tua tentang manfaat vaksinasi," tambah Maman. Dengan berakhirnya PIN putaran kedua pada 23 September 2024, semua daerah diharapkan dapat memenuhi target cakupan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Maman menegaskan bahwa untuk daerah dengan cakupan imunisasi yang masih rendah, pihaknya akan melakukan pemantauan lebih intensif dan akselerasi.
"Putaran kedua PIN tidak akan diperpanjang, sehingga kami harus melakukan percepatan di daerah-daerah yang belum mencapai target sebelum waktu berakhir. Kami akan mengadakan pemantauan dan kampanye tambahan untuk memastikan semua anak mendapatkan vaksinasi yang diperlukan," katanya.
Dinas Kesehatan Kalbar juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi negatif terkait vaksinasi. "Kami berharap masyarakat dapat memahami pentingnya imunisasi dan mendukung program ini untuk kesehatan anak-anak kita," tutup Maman.
Dengan dukungan dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, Dinas Kesehatan Kalbar berkomitmen untuk mengejar target PIN 2024 dan memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan optimal melalui vaksinasi, demi menciptakan generasi yang sehat dan kuat di Kalimantan Barat.
Dinkes Kalbar lakukan evaluasi capaian Pekan Imunisasi Nasional 2024
Sabtu, 31 Agustus 2024 19:34 WIB