Pontianak (Antaranews Kalbar) - Sejumlah investasi berskala besar masuk ke Kalimantan Barat, salah satunya ke Kabupaten Ketapang. Bupati Ketapang Martin Rantan mengatakan di kabupaten tersebut terdapat sejumlah proyek strategis nasional (PSN) yang dijadikan sasaran pemerintah di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) - M Jusuf Kalla dalam mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.

Menurut dia di Ketapang, dalam rilis yang diterima Rabu,  proyek-proyek tersebut harus didukung karena memberi dampak ekonomi bagi Kabupaten Ketapang khususnya dan Kalimantan Barat umumnya.

Ia melanjutkan, PSN merupakan upaya pemerintah dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan infrastruktur di Indonesia.

Untuk mendukung hal itu, Presiden Jokowi pada tahun 2017 mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional. Ketentuan tersebut mengatur kriteria dari 245 proyek dan dua program sesuai lampiran Perpres tentang PSN ini.

Adapun kriteria dasar yang menjadi penentu adalah sesuai dengan RPJMN/D dan Renstra, sesuai dengan RTRW, dan diatur oleh Peraturan Pemerintah atau Perpres Khusus.

Sementara kriteria operasional dan khusus untuk PSN antara lain memiliki keselarasan antar sektor, distribusi proyek secara regional, memiliki studi kelayakan yang berkualitas, nilai proyek lebih dari Rp100 miliar, dan konstruksi paling lambat pada kuartal ke-3 tahun 2019.

"PSN akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Ketapang," katanya menegaskan.

Adapun sejumlah PSN yang ditargetkan pemerintah pusat di Kabupaten Ketapang diantaranya yaitu PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR), PT Ketapang Bangun Sarana (Hangzhou Jinjiang Group), PT Ketapang Ecology and Agriculture Forestry Industry Park dan relokasi Bandara Rahadi Oesman Ketapang.

PT WHW AR adalah perusahaan pengolahan dan pemurnian bijih bauksit menjadi alumina yang menghasilkan Smelter Grade Alumina berkadar sama atau lebih besar dari 98,6 persen, dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun.

PT WHW AR didirikan guna merespons Undang-Undang No. 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 5 tahun 2017 berikut peraturan-peraturan pendukung lainnya.

Smelter SGA PT WHW AR sendiri adalah salah satu dari enam smelter yang masuk dalam PSN. Tujuan pembangunan smelter agar Indonesia tidak lagi mengekspor produk mineral dalam bentuk bahan mentah tetapi sudah menjadi barang setengah jadi.

Martin Rantan mengatakan saat PT WHW AR berinvestasi di Kabupaten Ketapang, banyak orang yang berubah kehidupan dari yang dulunya mungkin ekonominya lemah akhirnya menjadi baik.

"Selain itu, banyak karyawan yang bekerja. Jadi kehadiran PT WHW AR ini harus kita dukung. Bukan untuk saya, bukan untuk kepala dinas, bukan untuk Pak Camat, tapi untuk rakyat," ujarnya.

Ia pun berharap seiring beroperasinya pabrik dengan izin lokasi seluas 1.500 hektare ini bisa memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat setempat dan berkontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah Kalbar, khususnya Kabupaten Ketapang.

Sementara itu Direktur PT WHW AR, Stevi Thomas mengatakan bahwa pabrik SGA PT WHW AR di Ketapang telah berhasil mengolah bahan mentah menjadi produk ekspor yang memiliki nilai tambah.

"Bahan baku yang berasal dari tambang bauksit di Provinsi Kalimantan Barat diolah menjadi produk setengah jadi oleh pabrik SGA PT WHW AR untuk diekspor ke manca negara," katanya.

Menurutnya, hal ini sudah sesuai dengan kebijakan pemerintah. "Kami berharap dengan adanya keberadaan PT WHW AR dapat mendukung pemerintah khususnya dalam meningkatkan perekonomian Indonesia, terutama bagi masyarakat di Kabupaten Ketapang, dan Provinsi Kalimantan Barat pada umumnya,` kata Stevi.
 

Pewarta: Teguh

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018